Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, merencanakan membangun 55 embung untuk persediaan air di musim kemarau, dengan alokasi anggaran Rp10 miliar dari APBD 2015, baik yang dilakukan secara swakelola maupun kontrak. "Kami optimistis pembangunan 55 embung bisa selesai tahun ini," kata Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Edi Sutanto, di Bojonegoro, Jumat. Ia merinci pembangunan 55 embung tersebut, di antaranya, sebanyak 12 embung dengan sistem kontrak, sedangkan lainnya, dilakukan secara swakelola. "Alokasi anggaran Rp10 miliar tersebut, di antaranya sebesar Rp5 miliar akan dimanfaatkan untuk pengadaan lima "backhoe"," tuturnya. Dengan adanya pembelian alat berat itu, lanjutnya, jumlah backhoe yang dimiliki untuk pembangunan embung secara swakelola sebanyak 12 backhoe, selain dumptruk dan truk pengangkut alat berat. Lebih lanjut ia menjelaskan pembangunan embung masih belum bisa dilaksanakan karena masih menunggu hujan reda."Pembangunan embung akan bisa dimulai sekitar April, setelah hujan reda," tandasnya. Meski demikian, katanya, pihaknya sudah mulai mengerjakan perbaikan tiga embung yaitu di Desa Megale dan Pranggi, Kecamatan Kedungadem, dan Kecamatan Kapas, sejak Februari. Perbaikan embung, katanya, meliputi peningkatan daya tampung embung yang mulai menurun, juga perbaikan pintu embung. Menurut dia, tanah yang akan dimanfaatkan lokasi embung, selain tanah kas desa, tanah Perhutani, juga tanah "solo Vallei Werken"."Pembangunan embung akan dimulai di atas tanah kas desa, dan tanah "SVW", sambil menunggu turunnya izin pemanfaatan tanah Perhutani," katanya, menegaskan. Mengenai pemanfaatan tanah Perhutani, lanjut dia, izin dari Menteri Kehutanan belum turun. "Pemkab sudah mengajukan permohonan izin pemanfaatan tanah milik Perhutani di 12 lokasi itu, sejak dua tahun lalu," ujarnya. Sesuai data di Dinas Pengairan, pemkab merencanakan membangun 1.000 embung, sebagai persediaan air di musim kemarau. Saat ini di daerah setempat sudah terbangun 226 embung dengan kapasitas rata-rata berkisar 10.000-20.000 meter kubik. "Yang jelas keberadaan embung sangat penting untuk persediaan berbagai keperluan masyarakat di musim kemarau," ucapnya. (*)
Dinas Pengairan Bojonegoro Merencanakan Bangun 55 Embung
Jumat, 27 Maret 2015 9:38 WIB