Lima Desa di Magetan Endemis Demam Berdarah
Kamis, 8 Januari 2015 19:36 WIB
Magetan (Antara Jatim) - Lima desa/kelurahan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, merupakan daerah endemis penyebaran penyakit Demam Berdarah Degue (DBD) sehingga menjadi perhatian khusus Dinas Kesehatan setempat.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Magetan, Didik Setyo Margono, Kamis, mengatakan, desa tersebut dikategorikan daerah endemis karena selalu ditemukan kasus penderita DBD dalam kurun waktu tiga tahun berturut-turut.
"Disebut endemis karena kasusnya selalu ada selama tiga tahun berturut-turut. Pada daerah tersebut, serangan demam berdarah disebabkan perilaku masyarakatnya yang tidak menjalankan pola hidup bersih dan sehat," ujar Didik Setyo kepada wartawan.
Data Dinas Kesehatan Magetan mencatat, kelima desa/kelurahan tersebut adalah, Keluharan Magetan, Kelurahan Selosari, dan Kelurahan Tawanganom di Kecamatan Magetan Kota. Sedangkan sisanya adalah Kelurahan Maospati di Kecamatan Maospati, dan Desa Stren, Kecamatan Bendo.
Sementara, jumlah penderita demam berdarah di Magetan selama tahun 2014 terpantau sebanyak 76 orang yang tersebar di 18 kecamatan yang ada di Magetan.
Sesuai data yang ada, dari jumlah tersebut, paling banyak adalah warga Kecamatan Sukomoro mencapai 16 orang dari total pasien demam berdarah.
Guna mencegah serangan demam berdarah yang lebih luas, pihaknya terus berupaya melakukan penyuluhan dan menurunkan petugas pemantau jentik nyamuk di tiap wilayah rukun tetangga (RT).
(*)