Istanbul (ANTARA) - Sedikitnya dua orang tewas dan 10 orang lainnya hilang akibat banjir bandang di Provinsi Shandong, China Timur, yang disebabkan oleh hujan deras, menurut laporan surat kabar Global Times pada Selasa.
Hujan deras melanda Distrik Laiwu, Kota Jinan, dengan puncak curah hujan mencapai 364 milimeter (atau 14,33 inci) sehingga menyebabkan banjir bandang di dua desa terdekat di daerah Dawangzhuang, dan menghancurkan atau merusak 19 rumah.
Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung bersamaan dengan upaya bantuan dan pemulihan pascabencana yang dilakukan secara terkoordinasi.
Perkembangan situasi tersebut terjadi setelah pada Senin China mengeluarkan peringatan darurat tingkat tertinggi menanggapi datangnya Topan Wipha, topan keenam pada tahun ini.
Hujan diperkirakan akan terus berlanjut selama tiga hari ke depan, kata pejabat urusan cuaca.
Sementara itu, pemerintah daerah diminta untuk mengambil tindakan guna mengantisipasi hujan badai dan risiko terkait seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air di daerah perkotaan.
Pada Minggu, Topan Wipha menghantam Pulau Hailing bagian selatan sebelum bergerak ke daratan di Cina selatan sehingga menyebabkan tanah longsor, penyumbatan jalan, dan penghentian sementara operasi kereta api dan penerbangan di Taiwan dan Hong Kong.
Sumber: Anadolu
Banjir bandang di China timur tewaskan dua orang, 10 hilang
Selasa, 22 Juli 2025 21:30 WIB
Peta Siklon Tropis Wipha yang terpantau oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Perairan utara Filipina dengan pusat sirkulasi pada koordinat 19.9 LU, 119.7 ВТ, Sabtu (19/7/2025) (ANTARA/HO-BMKG)
