Surabaya (Antara Jatim) - DPRD Kota Surabaya meminta manajemen pesawat Air Asia bertanggung jawab penuh atas musibah jatuhnya Air Asia QZ8501 pada Minggu (28/12) tidak hanya materi, melainkan juga pemulihan mental dan psikis yang dialami keluarga korban. Ketua DPRD Surabaya Armuji, di Surabaya, Rabu, mengatakan kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 meninggalkan luka yang dalam terhadap keluarga korban. "Faktanya banyak keluarga yang mengalami trauma dan syok berat atas insiden ini, maka harus bertanggung jawab," katanya. Armuji menegaskan dirinya sudah menemui para keluarga korban AirAsia QZ8501 di ruang Crisis Center Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya. Secara terbuka ia meminta manajemen Air Asia memberikan pelayanan terkait kebutuhan informasi mengenai perkembangan pencarian dan hal lainnya. "Ini agar jangan sampai kabar yang beredar mengenai pencarian pesawat Air Asia simpang siur," ujarnya. Ia juga telah mengecek data penumpang yang menjadi korban. Tercatat, ada 155 orang penumpang yang terdiri dari 138 dewasa, 26 anak-anak, dan 1 bayi yang berada di pesawat tersebut. Dari 155 penumpang 81 nama di antaranya berasal dari Surabaya. Saat ini, kata Armuji, manajemen Air Asia harus fokus pada penanganan jenazah. Jenazah para korban pesawat AirAsia QZ8501 sendiri akan diidentifikasi di Surabaya. Terkait ganti rugi, Armuji menegaskan adanya ketentuan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Udara. Dimana tercantum aturan jumlah ganti rugi terhadap penumpang yang meninggal dunia, cacat tetap atau luka-luka. Untuk penumpang yang meninggal dunia di dalam pesawat akibat kecelakaan atau kejadian yang ada hubungannya dengan pengangkutan udara diberikan ganti rugi Rp1,25 miliar per penumpang yang namanya tercantum dalam manifest. Ganti rugi meninggal itu bukan hanya hak penumpang tetapi juga awak kabin, pilot dan co pilot. Jika di dalam pesawat itu terdapat 155 penumpang, 2 pilot, 4 awak kabin dan 1 teknisi maka total terdapat 162 orang yang harus diberi santunan. Jika dikalikan Rp1,25 miliar, maka Air Asia harus menyediakan dana Rp 202,5 miliar. "Tak hanya itu, manajemen Air Asia juga harus mendampingi keluarga korban. Terutama mereka yang saat ini mengalami trauma," katanya. (*)
Berita Terkait
Ketua Komisi A DPRD Surabaya dorong pengembangan atlet ju-jitsu
20 Desember 2025 13:05
Cak Yebe apresiasi pameran Pusaka Brojo Wahni
19 Desember 2025 19:22
DPRD nilai potensi aset wisata di Kota Surabaya belum tergarap maksimal
17 Desember 2025 18:51
Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim: ANTARA miliki karakter yang berbeda
16 Desember 2025 18:16
PDIP Jatim sampaikan duka cita atas wafatnya Kusnadi
16 Desember 2025 16:10
