Surabaya (Antara Jatim) - Pengembang properti asal Surabaya, Pakuwon Group menginvestasikan dana Rp100 miliar untuk membangun jembatan layang sebagai pintu gerbang masuk ke proyek perumahan dan area komersial di Surabaya Barat, Grand Pakuwon. "Kami tidak masalah mengucurkan dana besar untuk proyek itu. Apalagi jembatan layang termasuk salah satu infrastruktur penting bagi masyarakat," kata Direktur Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi, saat meresmikan Giant Flyover di Grand Entrance, Grand Pakuwon, di Surabaya, Kamis. Ia menyatakan, pembangunan jembatan layang yang dibangun tersebut merupakan bagian dari sejumlah proyek infrastruktur yang dimiliki pengembang itu. Bahkan, Pakuwon memiliki serangkaian rencana untuk menambah fasilitas serupa. "Salah satunya, kami ingin menghubungkan Grand Pakuwon dengan Tol Surabaya-Gresik di Margomulyo," ujar Sutandi Purnomosidi. Di sisi lain, jelas dia, pembangunan infrastuktur khususnya akses jalan merupakan salah satu komponen vital dalam perwujudan proyek properti. Faktor penyebabnya, infrastruktur akan berdampak langsung bagi masyarakat. "Bahkan mampu mengangkat nilai jual properti yang ada di dalamnya," katanya. Ia menambahkan, pembangunan jembatan layang tersebut didesain dengan ketinggian 8,5 meter. Ukuran tinggi jembatan itu dinilai aman bagi penggunanya terutama saat melewati rel kereta di Stasiun Kandangan. "Dengan lebar ROW 30 meter mampu menampung enam mobil dalam enam lajur. Sementara, panjang jembatan ini mencapai 500 meter," katanya. Sutandi optimistis, melalui proyek properti Grand Pakuwon dapat menarik minat masyarakat. Apalagi pembangunan sejumlah hunian itu merupakan ekspansi properti terbaru perseroan dengan mengadopsi keberhasilan di Pakuwon City dan Pakuwon Indah. "Kami menyiapkan lahan seluas 330 hektare dan mengisinya dengan sejumlah fasilitas pendukung. Seperti education park, mixed use, pusat perbelanjaan, food junction, rekreasi air, dan pusat bisnis komersial yang dipadu dengan hunian dalam township," katanya. Pada tahap pertama, lanjut dia, pengembang tersebut siap membangun 85 unit. Mereka memprediksi proyek itu selesai direalisasi pada tahun 2015. Kemudian, sebanyak 300 unit rumah juga akan dibangun pada tahun sama. "Kini sudah ada sekitar 200 pemesan walapun kami belum mengenalkan produk yang ditawarkan mulai Rp800 jutaan per unit," katanya. (*)
Berita Terkait

Pengembang hunian Sidoarjo laksanakan akad massal bersama BTN
21 Juni 2025 17:51

Komisi A DPRD Surabaya minta pengembang taati aturan pemerintah kota
12 Juni 2025 20:51

Emil Dardak tegaskan pentingnya tertib tata ruang ke pengembang
13 Maret 2025 13:07

Menteri PKP buat daftar hitam pengembang rumah subsidi nakal
4 Maret 2025 15:47

Apple Developer Academy keempat di Indonesia resmi dibuka di Bali
4 Maret 2025 15:35

Pengembang sebut Proyek SWL masih dalam proses kajian AMDAL
1 Maret 2025 08:01

Pengembang sebut minat kelas menengah beli rumah tunjukkan tren positif
26 Januari 2025 11:03

Pimpinan DPRD Surabaya dorong pemkot umumkan pengembang nakal
12 Januari 2025 17:33