Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun mengusulkan dua lingkungan di wilayahnya untuk menjadi kawasan tematik dengan mendapatkan pendanaan dari APBD Provinsi Jawa Timur guna meningkatkan tata keindahan kota dan sektor perekonomian.
"Dua lingkungan yang diusulkan tersebut adalah lingkungan Jalan Raden Wijaya, Kelurahan Manguharjo, Kecamatan Mangujarjo dan Proliman Patung Pendekar," ujar Kepala Bidang Perencanaan Infrastruktur, Kewilayahan, Perekonomian, dan SDA Bapelitbangda Kota Madiun Mas Kahono Pekik Hari dalam keterangannya di Madiun, Sabtu.
Menurutnya, pembangunan kawasan kampung tematik tersebut merupakan kelanjutan dari penanganan kawasan kumuh di Kota Madiun secara menyeluruh.
"Setelah intervensi infrastruktur, kawasan-kawasan tersebut perlu diberi identitas tematik yang sesuai dengan karakter dan potensinya," katanya .
Ini bukan hanya soal penataan fisik, tapi juga penguatan ekonomi dan sosial masyarakat. Harapannya, kawasan yang dulu kumuh bisa diubah menjadi ruang publik yang hidup dan produktif.
Sesuai yang diusulkan ke Pemerintah Provinsi Jatim, Jalan Raden Wijaya di Kelurahan Manguharjo akan dijadikan sebagai Kawasan Kuliner Manguharjo. Kawasan itu akan dikembangkan menjadi Kampung Kuliner Mie dan Nasi Goreng.
Tema itu diangkat karena mie dan nasi goreng merupakan ikon kuliner nasional yang memiliki variasi khas di setiap daerah, termasuk Kota Madiun.
Kemudian, lingkungan Proliman Patung Pendekar Kelurahan Sukosari akan dijadikan kawasan Kampung Jengki. Pemilihan tema itu didasarkan pada banyaknya bangunan di kawasan tersebut yang memiliki gaya arsitektur Jengki.
Dengan mengangkat wisata arsitektural dan branding Kampung Jengki, diharapkan kawasan kumuh di sekitar Proliman Pendekar tersebut dapat bertransformasi menjadi destinasi wisata alternatif.
"Fokus pengembangannya adalah menonjolkan identitas visual, sejarah, dan narasi khas dari Kampung Jengki," kata dia.
Ia menjelaskan, tim Bapelitbangda Kota Madiun telah melakukan peninjauan lapangan sebagai langkah finalisasi usulan pembangunan kawasan tematik tersebut.
Peninjauan itu bertujuan untuk memastikan kesesuaian antara rencana pembangunan yang telah disusun dengan kondisi nyata di lokasi.
Peninjauan lapangan dilakukan dengan melibatkan berbagai OPD teknis, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran.
"Selain itu, juga melibatkan pemangku wilayah dan tokoh masyarakat setempat untuk memberikan masukan dan validasi," kata dia.
Pihaknya berharap inisiatif penataan kedua lingkungan tersebut menjadi kawasan tematik, mampu mengubah kawasan kumuh menjadi area yang lebih tertata, menarik, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat serta perekonomian lokal.
Pemkot Madiun usulkan dua kawasan tematik melalui APBD Provinsi Jatim
Sabtu, 19 Juli 2025 16:30 WIB
Tim Bapelitbangda Kota Madiun bersama OPD teknis setempat melakukan peninjauan lapangan di lingkungan Proliman Patung Pendekar Kelurahan Sukosari Kota Madiun sebagai langkah finalisasi usulan pembangunan kawasan tematik di wilayah tersebut. ANTARA/HO-Bapelitbangda Kota Madiun
