Malang (Antara Jatim) - Akademisi yang juga pengamat politik Dr Muhajir Effendi menyatakan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) tidak akan berimplikasi luas seperti halnya jaringan Al-Qaeda karena ISIS hanya mengklaim untuk Irak dan Syiria. "ISIS ini tidak punya implikasi yang luas, termasuk di Indonesia. Tidak seperti jaringan Al-Qaeda yang mencakup wilayah global, namun demikian bukan berarti dibiarkan dan aparat pun juga harus bertindak tegas," kata Muhajir Effendi yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah (UMM) itu usai berhalalbihahal dengan seluruh karyawan kampus itu, Rabu. Muhajir menegaskan jika paham dan aktivitas jaringan ISIS ini sampai diadopsi, jelas dianggap teroris, bahkan suatu pembangkangan dan aparat maupun pemerintah harus bertindak tegas. Ia mengakui ISIS merupakan "barang" baru, sehingga responnya begitu cepat dan luas, bahkan kadang-kadang berlebihan, termasuk media. Oleh karena itu, media jangan terlalu reaktif, apalagi mempublikasikannya secara besar-besaran dan terus menerus, sebab keinginan dan tujuan mereka (ISIS) juga dipublikasikan di media. Menyinggung adanya kemungkinan jaringan dan aktivitas ISIS masuk ke kampus-kampus, Muhajir mengatakan kecil sekali. "Yang perlu diwaspadai itu justru pemuda-pemuda yang berada di pinggiran dan terpinggirkan, sebab ketika ada harapan baru, meski ada unsur radikalismenya, mereka akan dengan mudah terjebak," ujarnya.(*)
Berita Terkait
Akademisi sebut Society 5.0 berisiko lahirkan penjajahan digital baru
14 Desember 2025 17:55
UNP kolaborasi akademisi Malaysia telusuri peradaban Asia Tenggara
4 Desember 2025 10:29
Tim Reformasi Polri serap aspirasi akademisi Unair Surabaya
27 November 2025 20:11
Akademisi minta pemkab dan perusahaan harmonisasi penanggulangan kemiskinan
12 November 2025 17:54
Akademisi Bojonegoro permudah layanan kesehatan masyarakat melalui SADIBA
5 November 2025 17:40
Akademisi minta pemdes dan poktan ikut awasi distribusi pupuk subsidi
27 Oktober 2025 13:01
Akademisi: Anak dan lansia rentan sakit saat pancaroba
23 Oktober 2025 09:57
Akademisi: Program ekonomi biru percepat pembangunan daerah 3T
21 Oktober 2025 15:22
