Malang (Antara Jatim) - Akademisi yang juga pengamat politik Dr Muhajir Effendi menyatakan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) tidak akan berimplikasi luas seperti halnya jaringan Al-Qaeda karena ISIS hanya mengklaim untuk Irak dan Syiria. "ISIS ini tidak punya implikasi yang luas, termasuk di Indonesia. Tidak seperti jaringan Al-Qaeda yang mencakup wilayah global, namun demikian bukan berarti dibiarkan dan aparat pun juga harus bertindak tegas," kata Muhajir Effendi yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah (UMM) itu usai berhalalbihahal dengan seluruh karyawan kampus itu, Rabu. Muhajir menegaskan jika paham dan aktivitas jaringan ISIS ini sampai diadopsi, jelas dianggap teroris, bahkan suatu pembangkangan dan aparat maupun pemerintah harus bertindak tegas. Ia mengakui ISIS merupakan "barang" baru, sehingga responnya begitu cepat dan luas, bahkan kadang-kadang berlebihan, termasuk media. Oleh karena itu, media jangan terlalu reaktif, apalagi mempublikasikannya secara besar-besaran dan terus menerus, sebab keinginan dan tujuan mereka (ISIS) juga dipublikasikan di media. Menyinggung adanya kemungkinan jaringan dan aktivitas ISIS masuk ke kampus-kampus, Muhajir mengatakan kecil sekali. "Yang perlu diwaspadai itu justru pemuda-pemuda yang berada di pinggiran dan terpinggirkan, sebab ketika ada harapan baru, meski ada unsur radikalismenya, mereka akan dengan mudah terjebak," ujarnya.(*)
Berita Terkait

Akademisi: Peningkatan gaji hakim jadi momentum jauhi perilaku koruptif
17 Juni 2025 16:40

Pakar ingatkan ancaman diabetes di usia muda
2 Mei 2025 16:55

Akademisi sebut perusahaan tahan ijazah masuk pelanggaran hukum
30 April 2025 14:52

Akademisi: Pengakuan HAKI untuk "sound horeg" perlu dikaji cermat
25 April 2025 18:35

Akademisi: Pembelian mobil dinas baru bertentangan dengan Inpres
10 April 2025 08:17

Akademisi catat 6 peristiwa menimpa wartawan selama 3 bulan
7 April 2025 12:16

Tiga akademisi soroti kewenangan kejaksaan dalam penyidikan di RKUHAP
27 Maret 2025 17:41