Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, membentuk Tim Kewaspadaan Pangan dan Gizi, sebagai antisipasi menjaga gizi masyarakat terutama anak-anak, akibat pengaruh prakiraan terjadinya "El Nino Lemah". "Pengaruh 'El Nino Lemah' akan mengakibatkan kekeringan, yang diperkirakan akan terjadi Juni-Desember 2014," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab Bojonegoro Tedjo Sukmono, Sabtu. Ia menjelaskan sesuai laporan yang diterima Badan Meteoroligi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Surabaya, pengaruh El Nino Lemah, akan menimbulkan kekeringan yang memicu kebakaran hutan dan lahan, kesulitan air bersih, keterlambatan masa tanam padi, bahkan gagal panen. "Tim Kewaspadaan Pangan dan Gizi akan melakukan berbagai langkah di daerah yang rawan dilanda kekeringan, sebagai usaha menjaga gizi masyarakat," katanya, menegaskan. Lebih lanjut ia menjelaskan pemkab juga akan mengevaluasi rencana pola tanam agar para petani tidak menanam padi Juni-Agustus. "Para petani di sepanjang daerah irigasi teknis, apalagi daerah tadah hujan akan diminta untuk menanam palawija atau tembakau selama Juni-Agustus," paparnya. Langkah lainnya, lanjut dia, pemkab akan menghitung alokasi air di Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, untuk mencukupi kebutuhan air areal pertanian di sepanjang daerah irigasinya. "Perhitungan alokasi kebutuhan air agar tidak menimbulkan terjadinya rebutan air di kalangan petani," tandasnya. Yang jelas, menurut perhitungannya, dampak pengaruh kekeringan yang akan terjadi di daerahnya akan semakin luas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga warga yang akan mengalami kesulitan air bersih akan meningkat. "Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga akan bersiaga secara penuh untuk melayani permintaan air bersih warga yang mengalami kekeringan," ucapnya. Mengutip laporan BMKG, bulan Mei ini diperkirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, dengan hari hujan berkurang dari April 2014. Jumlah curah hujan Mei diprakirakan 51-150 mm. Sementara itu, bulan Juni diprakirakan masih terjadi hujan dengan intensitas ringan, dengan hari hujan tidak lebih 10 hari. Jumlah curah hujan Juni diprakirakan 21-100 mm. Pada Juli, diprakirakan masih terjadi hujan dengan intensitas ringan, dengan hari hujan tidak lebih 5 hari. Jumlah curah hujan bulan Juli diprakirakan 0-50 mm. (*)
Pemkab Bojonegoro Bentuk Tim Kewaspadaan Pangan
Sabtu, 10 Mei 2014 16:28 WIB