Bojonegoro (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mencatat bahwa areal luas lahan tembakau di wilayah tersebut pada 2024 meningkat kurang lebih sebesar 3.000 hektare.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan DKPP Kabupaten Bojonegoro, Imam Nur Hamid, Kamis, mengatakan, antusiasme petani Bojonegoro untuk menanam tembakau pada 2024 sangat tinggi.
"Luas lahan tanaman tembakau di Bojonegoro pada 2023 sekitar 12 ribu hektare, mengalami peningkatan 3.000 hektar lebih menjadi 15.959 hektare di 2024," kata Imam di Bojonegoro, Jawa Timur.
Imam menyampaikan, pada periode 2023-2024 untuk harga tembakau tergolong bagus mencapai Rp50 ribu per kilogram untuk tembakau rajangan dimana pada waktu sebelumnya tercatat berada di bawah Rp30 ribu per kilogram.
Sementara itu, lanjut Imam, wilayah sentra tembakau di Kabupaten Bojonegoro berada di wilayah Kecamatan Kepohbaru, Baureno, Sugihwaras, Kedungadem, Kanor, Sukosewu, Temayang dan Purwosari.
"Namun tahun kemarin hampir semua kecamatan ada tanaman tembakau kecuali Kecamatan Bojonegoro," jelasnya.
Menurut Imam, pada 2025 belum bisa diketahui secara pasti luasan lahan di Bojonegoro ditanami tembakau, mengingat saat ini masih dalam proses persemaian bibit tembakau. Luasan areal tanam tembakau bisa dimungkinkan naik atau turun.
"Jumlah luasan yang akan tanam tembakau tahun ini diketahui nanti setelah Juli-Agustus," jelasnya.
Ditambahkan, tembakau yang ditanam petani Bojonegoro mayoritas jenis virginia, karena kontur tanah yang cocok menanam jenis tembakau tersebut.
"Petani tembakau virginia memilih merajang sendiri saat panen, daripada langsung menjual daun tembakau," katanya.
DKPP Bojonegoro catat luas lahan tanaman tembakau meningkat pada 2024
Kamis, 15 Mei 2025 15:08 WIB

Kepala bidang tanaman pangan holtikultura dan perkebunan DKPP Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Imam Nur Hamid saat menjelaskan tanaman tembakau di Kabupaten Bojonegoro, Kamis (15/5/2025) (ANTARA / M. Yazid)