Bojonegoro (ANTARA) - Kepolisian Sektor (Polsek) Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menertibkan jebakan tikus beraliran listrik yang ada di wilayah setempat karena dapat membahayakan masyarakat.
Kapolsek Gayam, Akp Moch Syfii di Bojonegoro, Rabu mengatakan bahwa penertiban dilakukan bersama petugas PLN Area Padangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bojonegoro, Posramil Gayam, Satpol PP, PPL Kecamatan Gayam dan Pemerintah Desa (Pemdes) Katur.
"Kegiatan bersama ini dilakukan karena informasinya masih ada petani yang memasang jebakan tikus beraliran listrik yang dapat membahayakan warga," kata Kapolsek Safii.
AKP Safii menjelaskan, dalam penertiban tersebut petugas masih menemukan jebakan tikus beraliran listrik di area persawahan Desa Katur, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro.
Sehingga petugas mematikan dan memutus kabel aliran listrik yang digunakan jebakan tikus, serta mengamankan barang bukti tersebut.
"Selanjutnya nanti akan menindak tegas para petani yang masih memasang jebakan tikus yang menggunakan aliran listrik di persawahan, karena hal tersebut melanggar perundang-undangan yang berlaku," jelasnya.
Ditambahkan, jebakan tikus beraliran listrik di Desa Katur, Kecamatan Gayam sudah menewaskan dua petani setempat, yakni pada 16 September berinisial KDR (50) dan pada 29 September juga menewaskan petani berinisial RR (33).
"Akibat kejadian tersebut dan guna menghindari jatuhnya korban berikutnya, petugas gabungan menertibkan jebakan tikus beraliran listrik wilayah Kecamatan Gayam," katanya.
