Bogota (Antara/AFP) - Lima-belas prajurit Kolombia tewas Sabtu dalam serangan gerilyawan kiri FARC, kata Presiden Juan Manuel Santos, Minggu, yang meningkatkan kekhawatiran mengenai kelanjutan perundingan perdamaian yang dilakukan tahun ini. "Kami berduka bersama keluarga kelima-belas pahlawan yang mengorbankan hidup mereka di Arauca demi ketenteraman dan keselamatan penduduk lain," kata Santos. Ia menambahkan, prajurit-prajurit itu diserang di wilayah timur yang berbatasan dengan Venezuela oleh sekitar 70 pemberontak, yang 12 diantaranya ditangkap oleh pasukan pemerintah. Lima dari gerilyawan yang ditangkap cedera, katanya. "Serangan-serangan ini tidak akan dibiarkan begitu saja, akan dihadapi dengan kekerasan," kata Santos. "Saya telah memerintahkan pasukan kami tidak berhenti menembak sampai konflik berakhir," tambahnya. Prajurit-prajurit itu tewas hanya beberapa jam setelah militer mengumumkan bahwa enam gerilyawan FARC dan empat prajurit tewas dalam bentrokan di wilayah baratdaya negara itu. Negosiasi antara Pemerintah Presiden Juan Manuel Santos dan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) dimulai lagi di Havana pada Januari setelah masa libur tiga pekan dan kedua pihak berjanji mempercepat perundingan untuk mengakhiri konflik terakhir di kawasan Amerika Latin itu. Pemerintah Kolombia dan FARC memulai dialog di Oslo, ibu kota Norwegia, pada 18 Oktober yang bertujuan mengakhiri konflik setengah abad yang telah menewaskan ratusan ribu orang. Perundingan itu dilanjutkan sebulan kemudian di Havana, Kuba. Tiga upaya sebelumnya untuk mengakhiri konflik itu telah gagal. Babak perundingan terakhir yang diadakan pada 2002 gagal ketika pemerintah Kolombia menyimpulkan bahwa kelompok itu menyatukan diri lagi di sebuah zona demiliterisasi seluas Swiss yang mereka bentuk untuk membantu mencapai perjanjian perdamaian. Kekerasan masih terus berlangsung meski upaya-upaya perdamaian dilakukan oleh kedua pihak. FARC, kelompok gerilya kiri terbesar yang masih tersisa di Amerika Latin, diyakini memiliki sekitar 9.200 anggota di kawasan hutan dan pegunungan di Kolombia, menurut perkiraan pemerintah. kelompok itu memerangi pemerintah Kolombia sejak 1964. (*)
Berita Terkait
Diancam Trump, Petro keluarkan bantahan keras
11 Desember 2025 16:50
Trump ancam Presiden Kolombia Petro: "Dia akan jadi yang berikutnya"
11 Desember 2025 14:45
Presiden Kolombia tolak sanksi AS, siap lawan secara hukum
25 Oktober 2025 16:45
AS jatuhkan sanksi ke Presiden Kolombia terkait perdagangan narkoba
25 Oktober 2025 11:57
Argentina melangkah ke final Piala Dunia U-20 usai bekuk Kolombia 1-0
16 Oktober 2025 09:17
Derbi Amerika Latin terjadi di semifinal Piala Dunia U-20 2025
12 Oktober 2025 16:15
Jadwal perempat final Piala Dunia U-20 2025
11 Oktober 2025 17:00
Gempa M6,1 guncang Venezuela, terasa hingga Kolombia
25 September 2025 12:48
