Kantor Pos: Pencairan BLSM Bojonegoro Rampung 20 Juli
Jumat, 5 Juli 2013 13:10 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Kepala Kantor Pos Bojonegoro Edi Sutowo mengatakan pencairan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) kepada 118.354 rumah tangga sangat miskin (RTSM) yang dimulai sejak 29 Juni diperkirakan rampung pada 20 Juli.
"Pencairan BLSM tidak bisa langsung selesai, karena terbatasnya jumlah tenaga yang kami miliki," katanya, Jumat.
Ia menyebutkan jumlah petugas pengantar surat hanya 17 petugas baik yang ada di kantor pos induk maupun di 12 kantor pos pembantu.
Oleh karena itu, katanya, pendistribusian KPS yang sudah berjalan yaitu Kecamatan Kapas, Trucuk, dan Malo, dilakukan bersamaan dengan pencairan BLSM yang besarnya Rp300 ribu/RTSM.
"Hanya Kecamatan Kota yang diantar langsung kepada penerima BLSM kepada sebanyak 1.690 RTSM," jelasnya.
Ia menyebutkan penerima BLSM di empat kecamatan jumlahnya 12.207 RTSM, namun yang mengambil BLSM sebanyak 11.493 RTS, sehingga ada 714 RTSM yang belum mengambil.
"Penyebabnya bisa jadi RTSM yang bersangkutan meninggal dunia, pindah tempat atau memang belum bisa mengambil BLSM," jelasnya.
Mengenai RTSM yang meninggal dunia, menurut dia, ahli warisnya bisa mengambil BLSM dengan syarat ada surat keterangan kematian yang diketahui desa.
"Kalau memang RTSM sudah pindah tempat ya jelas tidak bisa diambil," ujarnya.
Sesuai jadwal, lanjutnya, pihaknya hari ini mencairkan BLSM di empat lokasi di Kecamatan Purwosari dengan jumlah penerima sebanyak 3.565 RTSM.
"Minggu kami tetap bekerja mencairkan BLSM untuk Kecamatan Kanor, Bubulan, dan Kalitidu," paparnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Disnakertransos Bojonegoro Adi Witjaksono mengatakan banyak muncul protes dari masyarakat yang tidak menerima BLSM dengan alasan dirinya lebih miskin dibandingkan dengan penerima BLSM.
"Kami sudah meminta tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) yang ada di kecamatan untuk melakukan verifikasi penerima BLSM dan secepatnya melapor ke pemkab kalau menemukan penerima BLSM ternyata bukan warga miskin," jelasnya.
Selain itu, ia juga menilai pencairan BLSM yang dilakukan Kantor Pos berjalan lambat, sebab pendistribusian KPS tidak diantar langsung kepada RTSM, tapi diserahkan bersamaan dengan pencairan BLSM.
"Kalau dulu penerima bantuan langsung sementara (BLT) penerimanya sudah menerima kartunya, sehingga proses pengambilan uang bisa cepat," tandasnya. (*)