Warga Madiun Protes Pembagian BLSM Salah Sasaran

Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak 25 warga dari sejumlah RT di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur, Selasa, mendatangi kantor kelurahan setempat guna memrotes penyaluran bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) yang tidak tepat atau salah sasaran. Warga RT 4 Kelurahan Rejomulyo, Supartini, mengatakan bahwa data BLSM di wilayahnya tidak valid karena masyarakat miskin yang membutuhkan bantuan tersebut justru tidak masuk dalam daftar penerima jatah. "Tetangga saya yang memiliki mobil dan motor, mendapatkan BLSM. Sedangkan, saya yang sehari-hari hanya jadi pembantu tidak tetap dan suami pengemudi becak, tidak dapat BLSM," ujar Supartini, kepada wartawan. Hal serupa dialami oleh warga RT 5 Kelurahan Rejomulyo, Muirah dan Mini. Kedua janda tua dan tergolong miskin tersebut juga tidak mendapatkan BLSM padahal tetangga sebelah mereka yang dianggap mampu justru menerima BLSM. Untuk itu, warga meminta kepada pihak berwenang melakukan pendataan ulang. Hal tersebut agar bantuan menjadi tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. "Saya ingin pemerintah melakukan pendataan ulang, agar orang yang bernasib seperti saya dapat menerima dana BLSM itu," kata Muirah. Sementara, Lurah Rejomulyo Bambang Agus meminta masyarakat agar bersabar. Ia menyatakan, sesuai arahan dari Kemendagri, pihak kelurahan atau desa diminta menampung dan mendata warga miskin yang belum menerima BLSM. "Jika ada yang salah, mohon dilaporkan. Sehingga, warga juga bisa ikut memantau penyalurannya, namun harus valid," kata Bambang Agus. Terkait sasaran bantuan, ia mengakui, jika pendataan BLSM tidak melibatkan aparat kelurahan, RW, hingga RT setempat. Sehingga banyak warga miskin yang terlewati. Dengan kata lain, pendataan penerima BLSM dilakukan pemerintah pusat, dalam hal tersebut adalah Badan Pusat Statistik (BPS). Sehingga daerah tidak dilibatkan. "Oleh karena itu, saya tidak bisa menjamin ataupun memastikan apakah warga yang belum menerima BLSM nantinya dapat jatah atau tidak. Karena itu langsung dari pusat," kata Bambang. (*)