Tim Sekretariat Wapres Tinjau Proyek Blok Cepu
Senin, 17 Juni 2013 19:08 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Tim Sekretariat Wakil Presiden (Wapres) yang dipimpin Kepala Bidang Energi Sunaryo meninjau perkembangan proyek pembangunan "engineering, procurement, and construction" (EPC) Blok Cepu di Bojonegoro, Senin.
"Kedatangan kami ke Bojonegoro untuk melihat sejauh mana perkembangan pelaksanaan proyek migas Blok Cepu. Selain ingin mengetahui hambatan yang terjadi di lapangan," kata Sunaryo usai meninjau lokasi proyek migas Blok Cepu di Bojonegoro.
Sebelum ke lapangan Sunaryo dengan Bupati Bojonegoro Suyoto, Staf Ahli SKK Migas Hamdy Zainal, "Field Public and Government Affairs" Mobil Cepu Limited (MCL) Rexy Mawardijaya, "Production Manager" Pertamina EP Cepu Achmad Zaidy, juga pihak lainnya menggelar rapat.
Di dalam rapat itu terungkap perkembangan proyek EPC I dengan kontraktor PT Tripatra Engineering dan Samsung Engineering tidak sesuai target yakni baru mencapai 55 persen yang seharusnya mencapai 79 persen pada Mei.
Sementara itu, sesuai data hasil rapat, proyek EPC II, III, IV dan V juga mengalami hal yang sama juga tidak sesuai target, sehingga pengerjaan proyek yang ditargetkan bisa rampung Agustus 2014, diperkirakan akan mundur sekitar lima bulan.
"Yang jelas Kementerian ESDM akan membentuk tim yang bertugas mempercepat pembangunan proyek Blok Cepu agar sesuai target," katanya, menegaskan.
Dimintai konfirmasi Kepala Pengawas Pengendalian Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK ) Migas Iman Nurkaman membenarkan pekerjaan proyek migas Blok Cepu akan mundur lima bulan.
Permasalahannya, menurut dia, bukan karena masalah sosial, tapi masalah teknis, seperti perizinan kepada berbagai pihak terkait.
Meski demikian, ia tetap akan meminta terutama kontrator EPC I yaitu PT Triparta Engineering dan Samsung Engineering yang mulai mengerjakan proyek migas Blok Cepu sejak Agustus 2011 bisa menyelesaikan pekerjaannya tidak melampaui jadwal pada Agustus 2014.
"Kami akan mendesak terutama kontraktor EPC I agar bisa menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu agar tidak mundur selama lima bulan," ujarnya.
Pemerintah mentargetkan produksi puncak minyak Blok Cepu di Bojonegoro sebesar 165 ribu barel/hari bisa direalisasikan pada Oktober 2014. (*)