Pamekasan - Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, Madura, terus menggencarkan sosialisasi penggunaan ASI (air susu ibu) eksklusif untuk bayi umur 0 hingga 6 bulan sebagai upaya meningkatkan angka ibu menyusui dan mencegah gizi buruk. Kepala Bidang Gizi Dinas Kesehatan Pamekasan Abd Rahman, Rabu menjelaskan selain itu program sosialisasi pentingnya penggunaan ASI eksklusif ini juga sebagai bentuk realisasi dari Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pentingnya Air Susu Ibu. "Pemerintah kan menargetkan angka ibu menyusi melalui ASI eksklusif itu kan 80 persen lebih dan di Pamekasan masih jauh dari target yang telah ditetapkan pemerintah pusat," katanya. Selain karena ketentuan dan instruksi dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan juga karena penggunaan ASI eksklusif tersebut memiliki banyak manfaat. Antara lain, ASI eksklusif berperan penting pada perkembangan motorik, kemampuan bicara dan berbahasa, juga kemampuan bersosialisasi dan kemandiriannya anak. Tidak hanya itu saja, ASI eksklusif juga merupakan cairan yang mengandung antibodi terhadap berbagai penyakit akibat infeksi virus, bakteri dan jamur. ASI, kata Abdurrahman, mengandung "taurin" yakni zat putih telur, "laktosa" (hidrat arang utama), asam lemak ikatan panjang yang dibutuhkan oleh otak untuk mengembangkan kecerdasan anak. Kandungan itu, tidak ada dalam susu formula. "Manfaat lain pemberian ASI eklusif ini adalah KB alami," katanya. Menurut Abdurrahman, ibu-ibu yang menyusui mengaku tidak mengalami menstruasi untuk beberapa minggu, bahkan ada yang hingga hitungan bulan. Sebab, saat bayi menyusu, ada rangsangan pada puting yang mengirimkan sinyal ke otak untuk memproduksi hormon prolaktin. "Hormon inilah yang mencegah produksi sel telur sehingga tidak terjadi menstruasi," katanya. Kendati demikian, sambung Abd Rahman, kemungkinan untuk tetap hamil masih tetap, mengingat kadar hormon setiap orang berbeda. "Tapi minimal dengan ASI eksklusif ini bisa sedikit mencegah terjadinya kehamilan, dengan alasan berkurangnya hormon prolaktin itu tadi," katanya. Di Pamekasan, kata dia, minimnya penggunaan ASI eksklusif pada bayi umur 0 hingga 6 bulan itu, karena beberapa hal. Antara lain karena kurangnya pengetahuan tentang manfaat ASI, juga karena faktor gaya hidup sebagian ibu-ibu yang menganggap dengan menyusui bisa membuat payudara kendor. "Padahal dari sisi medis, justru dengan menyusui itu, payudara bisa lebih sehat bahkan bisa menekan terjadinya penyakit kanker payudara," kata Abd Rahman. (*)
Dinkes Pamekasan Gencarkan Sosialisasi Penggunaan ASI Eksklusif
Rabu, 27 Februari 2013 10:37 WIB