Pamekasan (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur menemukan sebanyak 82 orang terserang penyakit hepatitis.
"Jumlah warga yang terserang hepatitis ini, sesuai hasil rapat koordinasi para kepala puskesmas se-Kabupaten Pamekasan, kemarin," kata Plt Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pamekasan Avira Sulistyowati di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis.
Penyakit hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis.
Jenis penyakit ini, sambung Avira, bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti infeksi virus, kebiasaan mengonsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi cacing hati.
"Dan jika disebabkan oleh infeksi virus, hepatitis bisa menular ke orang lain," katanya.
Menurut Avira, ada berbagai jenis penyakit hepatitis yang selama ini terjadi, yakni hepatitis A, B, C, D dan E.
Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Penularan jenis hepatitis ini dapat terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus hepatitis A.
Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV) dan jenis penyakit ini dapat ditularkan melalui hubungan seksual tanpa alat pengaman dan transfusi darah. Pada kasus yang jarang terjadi, ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis B bisa menularkan virus ini ke janin.
"Kalau hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV). Penularan dapat melalui hubungan seksual tanpa kondom atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Sama seperti hepatitis B, virus ini bisa menular dari ibu yang terinfeksi hepatitis C ke janinnya," kata Aviro.
Untuk hepatitis D adalah peradangan hati akibat infeksi virus hepatitis D (HDV). Jenis penyakit ini jarang terjadi, akan tetapi bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Seseorang bisa tertular hepatitis D bila memiliki riwayat penyakit hepatitis B. Penularan virus ini bisa melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau transfusi darah.
"Sedangkan untuk hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV), dan jenis penyakit ini bisa menular melalui air atau makanan yang terkontaminasi virus. Hepatitis E mudah menular di lingkungan dengan sanitasi yang buruk," katanya.
Aviro lebih lanjut menjelaskan, bahwa penyakit hepatitis ditandai dengan gejala berupa demam, nyeri sendi, sakit perut, dan penyakit kuning. Kondisi ini bisa berlangsung selama 6 bulan atau lebih.
Untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut, Dinkes Pamekasan telah melakukan deteksi dini pada ibu hamil dan calon pengantin, pemberian vaksin kepada bayi yang baru lahir, memberikan anjuran untuk menggunakan alat pengaman saat berhubungan suami istri bagi penderita, serta menjaga perilaku pola hidup sehat.
“Penyakit ini biasanya dominan dialami oleh ibu hamil, sisanya akan terjadi kepada kelompok berisiko atau warga lanjut usia," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Dinkes Kabupaten Pamekasan, jumlah warga Pamekasan yang tercatat menderita hepatitis dalam dua tahun terakhir ini cenderung menurun.
Pada tahun 2023, jumlah warga Pamekasan yang positif terserang hepatitis sebanyak 556 orang, dan pada 2024 sebanyak 500 orang.