Pamekasan (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menangani 275 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan umumnya para penderita merupakan anak di bawah umur.
"Jumlah kasus DBD sebanyak 275 orang ini berdasarkan laporan dari masing-masing puskesmas yang tersebar di semua kecamatan di Pamekasan ini mulai Januari hingga 14 Februari 2025 ini," kata Kepala Dinkes Pamekasan Saifudin di Pamekasan, Senin.
Dari jumlah tersebut, lanjut dia, sebanyak 263 pasien telah dinyatakan sembuh, sedangkan 12 penderita sisanya kini masih dalam perawatan di sejumlah puskesmas.
Menurut dia, kasus DBD di Kabupaten Pamekasan melonjak sejak 28 Januari 2025. Pada 1 Januari hingga 28 Januari 2025 jumlah kasus DBD yang ditangani petugas medis di sejumlah puskesmas di Kabupaten Pamekasan sebanyak 106 kasus.
Selanjutnya pada 29 Januari hingga 14 Februari 2025 terdata penderita DBB sebanyak 169 kasus.
"Peningkatan kasus ini terjadi di tiga kecamatan yang memang terdata sebagai lokus DBD, yakni Kecamatan Pakong, Pademawu, dan Kecamatan Kadur," katanya.
Berbagai upaya untuk menekan kasus DBD ini telah dilakukan Dinkes Pemkab Pamekasan melalui petugas medis di berbagai puskesmas yang tersebar di 13 kecamatan se-Kabupaten Pamekasan, antara lain dengan menggencarkan sosialisasi pentingnya pola hidup sehat, menciptakan lingkungan bersih, dan melakukan pengasapan melalui program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
"Kami juga bekerja sama dengan TNI dari Kodim 0826 Pamekasan dalam melakukan PSN dengan melibatkan peran aktif personel TNI di masing-masing atau Bintara Pembina Desa (Babinsa)," katanya.
Sementara itu berdasarkan data Dinkes Kabupaten Pamekasan, jumlah total warga yang terserang DBD selama 2024 sebanyak 994 orang dengan jumlah penderita meninggal dunia sebanyak delapan orang.
Dibanding tahun 2023, jumlah kasus tersebut meningkat, mengingat kala itu total warga Pamekasan yang terserang DBD sebanyak 390 orang dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak enam orang.