Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lumajang melakukan fogging atau pengasapan secara intensif di lingkungan Pondok Pesantren Al Haromain, Desa Selok Anyar untuk mencegah penyebaran wabah demam berdarah dengue (DBD).
"Langkah itu diambil, karena pesantren dinilai sebagai lokasi berisiko tinggi akibat kepadatan penghuni dan potensi genangan air," kata Petugas Puskesmas Pasirian Hariyanto di Lumajang, Rabu.
Menurutnya, fogging menjadi bagian dari strategi cepat untuk menekan populasi nyamuk aedes aegypti yang menjadi vektor utama penyebaran DBD, sehingga pesantren diprioritaskan, karena kondisi lingkungannya rawan menjadi tempat berkembang biak nyamuk dan itu bentuk antisipasi dini.
Dalam kegiatan fogging di pesantren tersebut juga melibatkan Babinsa Selok Anyar Sertu Dimas Ariyoso Utomo untuk mendampingi proses fogging, sehingga kehadiran aparat membantu memastikan kelancaran kegiatan sekaligus mengedukasi warga tentang pentingnya pola hidup bersih dan gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur).
"Itu upaya bersama, sehingga kami imbau masyarakat ikut berperan aktif menjaga kebersihan agar tidak ada tempat berkembang biak bagi nyamuk penyebar DBD," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Selok Anyar Nurhasin menyambut baik kegiatan itu dan mengapresiasi sinergi lintas sektor. Pihaknya berharap kegiatan fogging dan edukasi masyarakat menjadi budaya rutin dalam menjaga kesehatan lingkungan, khususnya di lingkungan padat penduduk seperti pesantren.
Selain pengasapan, tim kesehatan juga melakukan sosialisasi singkat kepada warga dan santri terkait langkah-langkah pencegahan DBD, sehingga dengan pendekatan preventif dan kolaboratif, kegiatan itu membuktikan bahwa kesehatan lingkungan adalah tanggung jawab kolektif yang memerlukan aksi nyata, edukasi, dan sinergi antar-lembaga.
Cegah wabah DBD, Pemkab Lumajang lakukan fogging di pesantren
Rabu, 28 Mei 2025 11:52 WIB

Petugas melakukan fogging di Pondok Pesantren Al Haromain, Desa Selok Anyar, Lumajang, Selasa (27/5/2025). ANTARA/HO-Pendim 0821 Lumajang