Pamekasan (ANTARA) - Petugas gabungan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur bersama TNI dari Kodim 0826 serta petugas puskesmas, Selasa, melakukan pengasapan di rumah-rumah warga di Kecamatan Galis guna mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD).
"Kecamatan Galis menjadi sasaran program pemberantasan sarang nyamuk (PSN), karena termasuk lokus DBD," kata Kepala Dinkes Pamekasan Saifuddin di Pemekasan.
Para petugas gabungan dari unsur dinas, dan TNI mendatangi satu persatu rumah warga.
Di masing-masing desa ini, tim langsung didampingi oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Baca juga: Dinkes Pamekasan gencarkan PSN untuk tekan sebaran DBD
Salah satunya, seperti pengasapan yang dilakukan di Desa Artodung, di Dusun Tana Mera dan Dusun Tenggina.
Serka Ach Subaidi selaku Babinsa di desa ini langsung bergabung dengan tim membantu melakukan pengasapan dan mengarahkan warga agar mengosongkan rumahnya selama kegiatan PSN berlangsung.
Babinsa ini juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan '3M Plus' yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas, serta menggunakan lotion anti-nyamuk dan kelambu saat tidur.
"Fogging ini hanya salah satu langkah, tetapi yang paling penting adalah partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk," katanya.
Masyarakat Desa Artodung terlihat antusias dan menyambut baik kegiatan pengasapan ini. Mereka berharap upaya tersebut dapat mengurangi risiko penyebaran DBD, terutama di musim penghujan yang rawan terjadi peningkatan kasus.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara aparat dan instansi terkait dalam menjaga kesehatan masyarakat di Kabupaten Pamekasan.
Sementara itu, berdasarkan data Dinkes Pamekasan sebanyak 844 orang, delapan di antaranya meninggal dunia.
"Data ini berdasarkan laporan puskesmas yang tersebar di 13 kecamatan se-Kabupaten Pamekasan," kata Kepala Dinkes Pamekasan Saifuddin.
Para penderita DBD ini kebanyakan berusia antara 1 hingga 4 tahun.