Polres Blitar Selenggarakan "Fogging" di Pondok Pesantren

Blitar (Antaranews Jatim) - Petugas Kepolisian Resor Blitar bekerja sama dengan Dokkes Polres Blitar dan RS Bhayangkara Kediri, Jawa Timur, menyelenggarakan kegiatan bakti sosial berupa fogging atau pengasapan ke sejumlah pondok pesantren di Kabupaten Blitar, dalam upaya menekan perkembangan nyamuk penyebab demam berdarah.

"'Fogging ini merupakan bentuk partisipasi Polres Blitar untuk ikut berperan dalam mencegah atau menghindarkan bahaya DBD yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan gigitan nyamuk aedes aegypti," kata Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha di Blitar, Kamis.

Ia mengatakan, serangan nyamuk pembawa virus demam berdarah ini perlu diwaspadai, karena dapat mengakibatkan shock, bahkan jika terlambat bisa memicu terjadinya kematian. Bahaya DBD tidak hanya mengancam masyarakat pada umumnya, namun bisa menimpa anggota polres atau polsek. 

Lebih lanjut, ia mengatakan kegiatan fogging ini dilakukan di pondok pesantren, dengan harapan di pondok bisa terbebas dari serangan nyamuk.

Di pondok pesantren banyak santri atau santriwati yang menimba ilmu, sehingga penting menciptakan rasa aman untuk mereka belajar. Lokasi fogging di antaranya di Pondok Pesantren APIS Gondang Gandusari dan Pondok Pesantren Sirojuth Tholibiin Bacem Lodoyo Timur, Kabupaten Blitar.

Namun, Kapolres menegaskan fogging juga harus disertai kegiatan yang berkelanjutan dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Partisipasi warga, termasuk para santri sangat penting, agar nyamuk tidak berkembang. Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik masih tetap hidup. 

"Pengasapan ini akan terus dilakukan, tidak hanya di pondok pesantren, namun akan dilakukan di polres, asrama polisi, wisma, bahkan sampai ke seluruh polsek jajaran Polres Blitar. Bahaya DBD tidak hanya mengancam warga pada umumnya namun bisa saja menimpa anggota polres atau polsek," kata Kapolres.  

Di Kabupaten Blitar, jumlah kasus warga yang terkena demam berdarah sekitar 200 orang, dimana tiga di antaranya meninggal dunia. Usia mereka juga beragam baik dewasa maupun anak-anak. (*)