Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya menggencarkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) secara rutin terutama saat masuk musim hujan seperti sekarang ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Lilik Arijanto di Kota Surabaya, Rabu, mengatakan Pemkot Surabaya mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 400.7.9/29490/436.7.2/2025 terkait dengan antisipasi peningkatan kasus DBD di awal musim hujan pada 23 Oktober 2025.
“Berdasarkan prediksi BMKG, Kota Surabaya memiliki potensi memasuki musim penghujan pada pekan kedua November 2025 di wilayah Surabaya barat, dan diikuti wilayah selain Surabaya barat pada pekan ketiga November 2025,” kata Lilik.
Mengingat sebentar lagi memasuki musim penghujan, Pemkot Surabaya melakukan sejumlah upaya kolaboratif sebagai pencegahan dan pengendalian penyakit serta risiko penularan DBD.
"Seperti menguras dan menyikat bersih bak mandi, kolam air minimal satu minggu sekali, lalu menutup rapat tempat penampungan air, misalnya seperti tempayan, tandon, drum, dan sebagainya. Selain itu, bisa juga memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air," ujarnya.
Selain itu, lanjut Lilik, mengganti vas bunga, tempat minum burung atau tempat-tempat lainnya yang jelas sejenis setiap satu minggu sekali. Kemudian memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar atau rusak.
"Tidak hanya itu, bisa juga dengan cara menaburkan bubuk pembunuh jentik (larvasida), misalnya di tempat-tempat yang sulit dikuras atau di daerah yang sulit air,“ ujarnya.
Masyarakat juga bisa memelihara ikan pemakan jentik di kolam atau bak penampungan air seperti ikan cupang, atau ikan kepala timah. Selain itu masyarakat juga bisa memasang kawat kasa di jendela dan pintu rumah.
"Warga juga bisa membiasakan pengaturan barang dalam ruangan secara rapi agar tidak menjadi tempat bersarangnya nyamuk," ujarnya.
Lilik juga mengajak seluruh warga di Kota Surabaya untuk menggiatkan kerja bakti serentak secara masif di wilayahnya masing-masing, baik di dalam rumah maupun di luar rumah.
Ia mengimbau kepada seluruh kecamatan, kelurahan, institusi pendidikan, Kader Surabaya Hebat (KSH), PKK, RT/RW, Tokoh Agama (TOGA), tokoh masyarakat, hingga swasta untuk bergerak dalam PSN 3M Plus.
"Kegiatan pencegahan disarankan dapat diimplementasi oleh seluruh masyarakat di Kota Surabaya, mengingat adanya mobilitas masyarakat yang tinggi," ucapnya.
