IAF Surabaya perkenalkan "Indonesian Sufism" lewat Campus Expo

Surabaya (ANTARA) - Institut Al Fithrah (IAF) Surabaya memperkenalkan konsep Indonesian Sufism kepada santri pesantren melalui kegiatan Campus Expo yang digelar di lingkungan Pendidikan Diniyah Formal Ulya Al Fithrah, Surabaya, Selasa, sebagai penguatan literasi pendidikan tinggi Islam.

“Tasawuf di Indonesia tumbuh berdampingan dengan budaya lokal, tradisi pesantren, dan nilai kebangsaan. Inilah yang ingin kami perkenalkan kepada para santri PDF Ulya, bahwa studi lanjut di perguruan tinggi tidak harus tercerabut dari akar spiritualnya,” ujar Rektor Institut Al Fithrah Surabaya Ustadz Dr. H. Rosidi, M.Fil.I.

Ia menjelaskan, tagline Indonesian Sufism menjadi penegasan arah akademik Institut Al Fithrah Surabaya yang memposisikan tasawuf tidak hanya sebagai kajian spiritual, tetapi juga sebagai fondasi etika, keilmuan, dan pembangunan peradaban Islam yang moderat dan kontekstual.

Campus Expo tersebut menyasar santri Pendidikan Diniyah Formal Ulya Al Fithrah sebagai upaya memperkenalkan berbagai program studi Institut Al Fithrah Surabaya, khususnya bidang tasawuf, studi Islam, serta ilmu sosial-humaniora yang terintegrasi dengan nilai-nilai sufistik.

Dalam diskusi dan presentasi, panitia menyoroti peran sufisme Indonesia dalam menjawab tantangan zaman, mulai dari krisis moral, degradasi spiritual, hingga radikalisme dan ekstremisme keagamaan, dengan tasawuf sebagai jalan tengah pembentukan insan akademik berkarakter.

Kepala Pendidikan Diniyah Formal Ulya Al Fithrah Ustadz Nashiruddin, M.M., menilai kegiatan tersebut menjadi jembatan strategis antara dunia pesantren dan perguruan tinggi Islam.

“Santri perlu mendapatkan gambaran bahwa melanjutkan studi ke jenjang kampus tidak berarti meninggalkan nilai kepesantrenan. Justru di IAF, nilai-nilai itu dikembangkan secara akademik dan sistematis,” tuturnya.

Melalui pendekatan Campus Expo Goes to Pesantren, Institut Al Fithrah Surabaya menampilkan model pendidikan tinggi Islam yang berakar pada tradisi pesantren sekaligus adaptif terhadap dinamika global, guna melahirkan intelektual muslim berkeunggulan akademik dan kedalaman spiritual.