Surabaya (ANTARA) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur dan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Surabaya sepakat menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan, kebudayaan, dan ekonomi.
"Setelah berkunjung ke Tiongkok pada 26 Oktober hingga 1 November, kami diterima Konsul RRT di Surabaya (4/11), Bapak Ye Su. Intinya, kami sepakat bekerja sama di berbagai bidang,” kata Ketua PWNU Jatim KH Kikin Abdul Hakim Mahfudz di Surabaya, Rabu.
Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang itu menjelaskan PWNU Jatim sangat tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang modernisasi yang telah dilakukan oleh RRT.
Oleh karena itu, kesempatan berkunjung ke Tiongkok dan bertemu Konsul RRT di Surabaya diharapkan memberi manfaat bagi kedua pihak.
"Kami sangat menghargai kesempatan ini untuk mempererat hubungan antara PWNU Jatim dan RRT. Kami percaya kerja sama ini dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan," katanya.
Dalam kunjungannya ke Tiongkok bersama empat pengurus PWNU Jatim, Kiai Kikin mengatakan pihaknya juga berkesempatan mempererat komunikasi dan persahabatan antara Muslim Indonesia dan Tiongkok serta memperdalam pemahaman tentang modernisasi ala Tiongkok.
“Dari sudut pandang sosial, moderasi, toleransi, dan kebudayaan, sebetulnya ada banyak persamaan dengan Indonesia. Dari beberapa korespondensi dengan Asosiasi Islam para Imam Masjid dan Muslim di Tiongkok terlihat pemerintah mengakui kebebasan beragama,” katanya.
Menurut dia, koherensi kebebasan beragama antara Indonesia dan Tiongkok memiliki frekuensi yang sama, yakni umat beragama di kedua negara sama-sama diakui dan dilindungi oleh negara, serta menjunjung tinggi semangat patriotisme menjaga kedaulatan.
“Hal yang sama juga dipedomani oleh NU ketika didirikan oleh Hadratussyekh KHM Hasyim Asy’ari yang juga mengedepankan konsep hubbul wathon minal iman (cinta tanah air sebagai bagian dari iman),” ujarnya.
Wakil Ketua PWNU Jatim Prof Suparto Wijoyo menambahkan, pada akhir kunjungan ke Tiongkok (1/11), pihaknya sempat melihat Canton Fair 2025, pameran produk tradisional yang dinilai sejalan dengan semangat ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan UMKM.
“Kami juga sempat ke Makam Abu Waqqas di Masjid Huaisheng yang kebetulan berada dalam kawasan yang sama. Di dalam Masjid Huaisheng terdapat jalan setapak yang membawa pengunjung yang ingin berziarah masuk ke makam Abu Waqqas dan 40 muridnya,” kata dia.
Sementara itu, Konsul Jenderal RRT untuk Surabaya Ye Su menyambut baik kunjungan delegasi PWNU Jatim ke Tiongkok dan Konsulat RRT di Surabaya.
Ia berharap kerja sama ini dapat meningkatkan pemahaman dan toleransi antara masyarakat kedua negara.
"Kami siap bekerja sama dengan PWNU Jatim dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, sehingga menjadi langkah awal yang baik untuk hubungan di masa depan," katanya.
