Kota Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa stok beras di pasaran saat ini dalam jumlah aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Tahun Baru 2026.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri Moh Ridwan mengemukakan pihaknya telah mengadakan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang dan pasar di Kota Kediri, guna mengetahui stok beras.
"Sidak ini kami gelar untuk mengetahui dan memastikan harga beras, khususnya dijual dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET) di tingkat konsumen," katanya di Kediri, Rabu.
Berdasarkan hasil sidak yang dilakukan tim gabungan yakni Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Polres Kediri Kota, serta Bulog Kediri tersebut, diketahui stok masih aman.
Pasokan beras di Kota Kediri masih bisa mencukupi kebutuhan hingga Tahun Baru 2026.
Selain itu, petugas juga tidak menemukan beras dengan kualitas di bawah standar.
"Beras yang dijual di pasaran memiliki kualitas cukup baik, yakni tidak ada kutu, tidak berwarna, dan tidak menggumpal," kata dia.
Ia menambahkan dari segi harga, memang masih dijumpai pedagang yang menjualnya di atas HET.
Pemkot Kediri memberikan sosialisasi ke pedagang agar menjual beras sesuai dengan ketentuan HET. Jika tetap diabaikan, pedagang akan mendapatkan sanksi lebih tegas.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri Un Achmad Nurdin menambahkan pasokan beras di Kota Kediri tidak ada indikasi kelangkaan karena stok beras dari distributor cukup banyak.
Namun, dirinya mengakui ada penjual menjual beras di atas HET.
Misalnya, di salah satu pusat perbelanjaan modern, beras dijual sesuai dengan HET yakni Rp14.900 per kilogram untuk jenis premium.
Sedangkan, di pasar tradisional yakni Pasar Bandar ada yang di atas HET.
Un Achmad berharap dengan sidak stok bahan pokok, khususnya beras nantinya harga yang dijual bisa stabil, tidak melebihi HET yang ditetapkan pemerintah, sehingga tidak memberatkan masyarakat.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaima memastikan stok beras nasional saat ini berada pada posisi sangat aman, mencapai level tertinggi sejak Indonesia merdeka.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan produksi beras Januari-November 2025 mencapai 33,19 juta ton, meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 29,47 juta ton.
Hingga akhir tahun, total produksi diperkirakan mencapai lebih dari 34 juta ton.
Sementara itu, per 20 Oktober 2025, stok beras pemerintah yang ada di Perum Bulog sangat aman di angka 3,8 juta ton.
