Trenggalek (ANTARA) - Harga komoditas beras di pasar-pasar tradisional Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur saat ini cenderung stabil di kisaran Rp10 ribuan per kilogram(kg) pasca digelarnya serangkaian operasi pasar beras di wilayah tersebut selama Ramadhan.
"Alhamdulillah saat ini tidak ada lonjakan harga beras di pasaran. Kemarin-kemarin harga beras:sempat menyentuh angka Rp12 ribuan per kg. Kini turun menjadi Rp10 ribuan per kg, bahkan ada yang kurang," kata Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhamad Natanegara usai meninjau stok ketersediaan beras di Gudang Bulog Karangsuko Trenggalek, Selasa.
Dijelaskan, total beras subsidi yang telah digelontorkan untuk kegiatan operasi pasar mencapai 19,5 ton, dilakukan lima kali dengan tempat berpindah-pindah.
"Terhitung sudah lima kali melakukan operasi pasar dengan total 19,5 ton beras yang digelontorkan. Alhamdulillah harga beras saat ini sudah stabil," paparnya.
Dalam operasi pasar itu, pemerintah menjual beras kemasan sebanyak lima kilogram dengan harga jual Rp43 ribu atau Rp8.600 per kg.
Harga jual beras itu berselisih cukup jauh jika dibandingkan dengan harga beras di pasaran.
Penjualan beras murah itu dilakukan untuk mengendalikan laju inflasi. Dengan menekan harga jual beras itu diharapkan turut berpengaruh terhadap harga komoditas lainnya yang telah mengalami kenaikan menjelang momentum Ramadhan dan Idul Fitri.
"Harapan kami dengan menekan harga beras bisa berpengaruh terhadap penurunan harga komoditas lainnya," katanya.
Dalam operasi pasar yang telah dilakukan, pemerintah memberikan batasan pembelian konsumen sebanyak dua paket.
Pembatasan pembelian itu dilakukan agar distribusi beras subsidi itu bisa merata dan menjamah masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Pascaoperasi pasar, harga beras di Trenggalek berangsur stabil
Selasa, 11 April 2023 22:35 WIB