Surabaya (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan upaya bongkar ratoon dapat dilakukan terhadap 80.053 hektare (ha) lahan pada 36 kabupaten di Pulau Jawa, agar mampu meningkatkan produktivitas tebu nasional.
“Untuk di Pulau Jawa direncanakan di 36 kabupaten dengan target luasan bongkar ratoon sebesar 80.053 hektare,” kata Mentan dalam keterangan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis.
Bongkar ratoon adalah proses membongkar tanaman tebu yang sudah tiga kali kepras atau lebih, karena produktivitasnya semakin turun.
Ketika telah dilakukan pembongkaran, maka akan diganti dengan tanaman baru yang tidak hanya fresh tapi juga dipilihkan varietas-varietas yang lebih unggul.
Mentan mengatakan percepatan bongkar ratoon adalah langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus mewujudkan swasembada gula.
Oleh sebab itu, upaya bongkar ratoon di Jawa diharapkan mampu menjadi titik awal dalam mendukung upaya pencapaian swasembada gula sesuai Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional.
Saat ini, sejumlah tahapan teknis masih terus berlangsung seperti verifikasi Calon Petani Calon Lahan (CPCL), penetapan SK CPCL Kabupaten, penetapan SK CPCL Provinsi, hingga SK CPCL Pusat.
Seluruh proses ini menjadi landasan penting sebelum memasuki fase tanam, sehingga diharapkan Oktober 2025 menjadi momentum dimulainya kegiatan tanam di lapangan.
Kementan bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) telah menyiapkan berbagai dukungan teknis, pendampingan, serta fasilitas yang diperlukan agar pelaksanaan program bongkar ratoon berjalan optimal.
Direktur Utama PT SGN Mahmudi mengatakan keberhasilan program bongkar ratoon tidak hanya akan meningkatkan produktivitas tebu nasional, tetapi juga berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani.
“Kami percaya dengan dukungan penuh dari pemerintah, program bongkar ratoon ini akan menjadi momentum penting bagi kebangkitan industri gula nasional,” ujar Mahmudi.
