Surabaya (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur Sri Wahyuni mendorong Pemerintah Provinsi mengalokasikan sebagian anggaran belanja tidak terduga (BTT) guna membantu penanganan korban bencana ambruknya masjid Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo.
"Kami mendukung penuh pemerintah provinsi, khususnya dalam penggunaan belanja tidak terduga agar proses evakuasi, penanganan medis, pemulihan lokasi, hingga pemberian santunan kepada keluarga korban berjalan cepat, tepat, dan manusiawi," ujar Sri Wahyuni melalui keterangan yang diterima di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, musibah tersebut juga harus menjadi bahan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.
Ia berharap musibah robohnya masjid tiga lantai itu bisa dijadikan pembelajaran bersama untuk memperkuat aspek keselamatan dan keamanan seluruh santri di Jawa Timur.
Selain menyampaikan dorongan kepada Pemprov Jatim, politisi asal Bojonegoro itu juga menyampaikan doa dan empati mendalam kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
“Semoga para korban yang wafat mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kesabaran. Untuk para santri yang masih dirawat, semoga segera diberi kesembuhan,” ucap Politisi Partai Demokrat ini
Sebagaimana diketahui, bangunan masjid di Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9) sore saat para santri sedang menunaikan shalat Asar mengakibatkan, sejumlah santri tertimpa reruntuhan.
Hingga Sabtu, Tim SAR gabungan masih melakukan proses evakuasi. Berdasarkan data, sebanyak 108 santri berhasil dievakuasi, lima orang di antaranya meninggal dunia.
Sebagian besar korban selamat telah dipulangkan dari rumah sakit, sementara beberapa lainnya masih menjalani perawatan intensif.
