Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Jembatan penghubung dua desa di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terputus akibat derasnya air sungai setelah diguyur hujan deras di kawasan setempat selama dua hari berturut-turut.
Terputusnya akses jembatan yang menghubungkan warga di Desa Kandangtepus dengan Desa Kandangan di Kecamatan Senduro itu menyebabkan kedua warga di dua desa harus memutar sejauh 15 kilometer.
"Dua hari hujan lebat menyebabkan pondasi jembatan ambrol, awalnya retak sampai akhirnya jembatannya terputus. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, karena sebelumnya warga sudah menutup akses jembatan itu," kata warga Desa Kandangan, Ahmad di desa setempat, Jumat.
Akses jembatan itu juga menjadi penghubung dari Kecamatan Senduro menuju ke Kecamatan Gucialit dan Kecamatan Padang, sehingga mobilitas warga terganggu.
Menurutnya usia jembatan memang sudah cukup tua, kemudian hujan deras menyebabkan debit air sungai meningkat, sehingga mengikis pondasi jembatan tersebut hingga jembatan terputus.
"Terputusnya jembatan itu berdampak besar pada mobilitas warga karena kami harus memutar sejauh 15 kilometer melewati Glagah Arum dan Pandansari untuk beraktivitas," tuturnya.
Ia berharap ada perhatian dari pemerintah daerah maupun provinsi untuk memperbaiki jembatan itu karena ada ribuan warga yang sangat bergantung pada jembatan tersebut, terutama anak-anak sekolah.
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Yudi Cahyono mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan terkait dengan terputusnya jembatan yang menghubungkan Desa Kandangtepus dengan Desa Kandangan.
.
Ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang terjadi pada peralihan musim kemarau ke musim hujan, sehingga perlu meningkatkan kesiagaan untuk menghadapi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
