Surabaya (ANTARA) - Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur dr. Agung Mulyono minta Pemerintah Provinsi melakukan evaluasi menyeluruh pada operasional bus pariwisata khususnya terkait keselamatan penumpang pasca kecelakaan di Bromo.
"Kecelakaan ini harus menjadi momentum evaluasi besar-besaran terhadap operasional bus pariwisata di Jawa Timur, khususnya terkait aspek keselamatan dan kelayakan kendaraan," katanya di Surabaya, Selasa.
Lanjutnya, musibah ini jadi momentum untuk mengingatkan semua pihak betapa pentingnya aspek keselamatan.
Dirinya mengimbau kepada para pengusaha transportasi maupun wisatawan, sebelum berangkat wajib melakukan cek armada yang digunakan.
"Pastikan laik jalan, mulai dari sistem rem, ban, hingga kelengkapan standar keselamatan,” ujar Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jatim ini.
Agung menambahkan, Komisi D DPRD Jatim akan mendorong Dinas Perhubungan memperketat pengawasan serta meningkatkan uji kelayakan berkala terhadap kendaraan pariwisata.
Pihaknya menginginkan keselamatan penumpang benar-benar menjadi prioritas, jangan sampai kejadian serupa terulang di kemudian hari.
Agung Mulyono juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban atas musibah kecelakaan bus pariwisata di kawasan Bromo.
Sementara itu sebelumnya terjadi kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut rombongan tenaga kesehatan (nakes) asal Jember di kawasan Bromo, Minggu (14/9).
Insiden di Jalan Raya Bromo, Desa Botoh, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo itu menelan delapan korban jiwa dan puluhan lainnya luka-luka.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebelumnya telah menyampaikan rasa duka cita mendalam atas tragedi tersebut, seraya menginstruksikan Dishub Jatim melakukan evaluasi menyeluruh armada bus pariwisata serta Dinas Kesehatan Jatim memastikan penanganan medis korban berjalan optimal.
