Dishutbun Bojonegoro Nilai Harga Tembakau Normal
Sabtu, 13 Oktober 2012 6:29 WIB
Bojonegoro - Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dinas Perkebunan dan Perhutanan (Dishutbun) Bojonegoro, Jawa Timur, Khoirul Insan menilai harga tembakau pada musim panen tahun ini normal, jika dibandingkan dengan harga panen yang lalu.
"Harga tembakau rajangan Virginia Voor Oosgt (VO), kami perhitungkan rata-rata tahun ini sekitar Rp15.000 per kilogram," katanya, Sabtu.
Ia menyebutkan harga tembakau rajangan Virginia VO rata-rata Rp15.000 itu, dengan memperhitungkan harga tertinggi di pabrikan mencapai Rp18.000/kilogram dan terendah Rp11.000/kilogram.
"Harga tembakau tahun ini masih kalah dibandingkan dengan harga rata-rata tembakau musim tanam 2011 untuk rajangan Virginia VO berkisar Rp18.000-Rp19.000/kilogram," jelasnya.
Namun, lanjutnya, harga rata-rata tembakau tahun ini masih lebih tinggi dibandingkan dengan harga tembakau pada 2010 yang hanya Rp11.000/kilogram dan sama dengan harga tembakau musim panen 2009 sekitar Rp15.000.
Ia menjelaskan panen tembakau saat ini sebenarnya sudah rampung, kalau memperhitungkan jadwal normal tanaman tembakau terakhir Juni.
"Kami tidak memperhitungkan tanaman tembakau yang ditanam setelah Juni, sebab sudah menyalahi ketentuan teknis," ujarnya.
Data di Dishutbun, areal tanaman tembakau Virginia VO yang sudah rampung panen seluas 7.665 hektare dan Jawa 2.464 hektare.
Meski demikian, jelasnya, di wilayahnya masih ada tanaman tembakau Virginia VO seluas 1.775 hektare dan Jawa 428 hektare yang baru mengawali panen petikan awal.
"Meski baru panen kami juga optimistis produksi tembakau petani bisa terbeli, hanya harganya mungkin yang tidak terlalu bagus," katanya, mengungkapkan.
Hal itu dibenarkan Kepala Dishutbun Bojonegoro Ahmad Djupari yang menyatakan sebuah pengusaha tembakau asal Medan yang siap melakukan pembelian tembakau di wilayahnya untuk segala kualitas tembakau.
Dihubungi terpisah seorang petani di Desa Wedoro, Kecamatan Sugihwaras Siswoyo mengatakan harga tembakau rajangan Virginia VO di tingkat petani yang semula tertinggi sempat mencapai Rp16.000 per kilogram, turun menjadi Rp11.000/kilogram.
"Tanaman tembakau saya 50 hektare sudah rampung panen, hanya tinggal memproses menjadi rajangan," ucapnya, menambahkan.(*)