Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur melakukan asesmen terhadap wilayah rawan kekeringan seiring masuknya musim kemarau.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Agung Prasetyo di Ponorogo, Rabu, mengatakan hasil asesmen menunjukkan terdapat 28 dukuh di 18 desa yang tersebar pada tujuh kecamatan masuk daftar rawan kekeringan.
Namun, hampir seluruhnya masih memiliki pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari warga.
Sebanyak tujuh kecamatan itu, Badegan, Sampung, Slahung, Balong, Sawoo, Bungkal, dan Pulung.
"Kondisinya mayoritas masih aman," kata Agung di Ponorogo.
Menurut dia, kondisi itu dipengaruhi oleh kemarau tahun ini yang tergolong basah.
Meski sudah memasuki musim kemarau, wilayah Ponorogo masih beberapa kali diguyur hujan merata sehingga pasokan sumber air tetap terjaga.
"Memang ada pengurangan debit air, tapi kondisinya masih aman. Tidak sampai kering total seperti tahun lalu," ujarnya.
BPBD tetap melakukan pemantauan rutin di wilayah rawan kekeringan.
Apabila diperlukan, pihaknya siap melakukan distribusi air bersih ke masyarakat.
"Saat ini baru ada permintaan dari Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, untuk sekitar 190 jiwa. Selain itu belum ada, tapi kami siap jika sewaktu-waktu diminta droping air," katanya.
