Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mulai membangun kembali dua rumah warga Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung yang rusak akibat longsor pada Rabu (19/11).
Kepala BPBD Ponorogo Masun, Jumat, menjelaskan percepatan rehabilitasi rumah korban dilakukan agar warga terdampak segera kembali menempati hunian aman.
Pembangunan hunian milik Marjuki dan Jemirin itu telah dimulai sejak 1 Desember 2025.
"BPBD berperan menjembatani komunikasi dengan sejumlah pihak, termasuk Baznas, sesuai amanat UU Nomor 24 Tahun 2007 bahwa penanganan bencana merupakan urusan bersama," katanya.
Untuk itu, BPBD melakukan koordinasi dengan pihak luar, termasuk Baznas, untuk membantu penyelesaian hunian bagi korban, lanjut Masun.
Skema pembangunan dilakukan melalui kerja sama antara Pemkab Ponorogo dan Baznas.
Pemkab menyediakan anggaran pembelian material, sementara Baznas menanggung biaya tenaga tukang. Target penyelesaian pembangunan ditetapkan pada 30 Desember 2025.
"Targetnya 30 Desember selesai dan langsung kami serah terimakan," ujarnya.
Masun memastikan pembangunan dan rehabilitasi hunian mengikuti standar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sehingga rumah yang dibangun aman ditempati.
Masyarakat juga diperbolehkan ikut bergotong royong membantu proses pembangunan.
"Untuk material sudah kami cukupi sesuai pagu berdasarkan standar BNPB. Jika ada masyarakat yang ingin membantu tenaga, silakan. Pengaturan teknisnya menjadi ranah Baznas," katanya.
BPBD Ponorogo juga membuka ruang bagi donatur atau warga yang ingin memberikan bantuan tambahan. Namun penggunaannya tidak boleh digabungkan dalam konstruksi bangunan yang dikerjakan BPBD, agar akuntabilitas pelaporan keuangan tetap jelas.
"Jika korban ingin melakukan penambahan atau perluasan setelah pembangunan dari kami selesai, dipersilakan. Yang penting tidak mengubah struktur bangunan yang kami buat," ujar Masun.
