Madiun (ANTARA) - Perum Bulog Madiun menyalurkan sebanyak 410 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan menyuplai pasokan pada Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar oleh pemerintah daerah di Kota dan Kabupaten Madiun.
Pimpinan Cabang Bulog Madiun Agung Sarianto di Madiun, Kamis mengatakan beras SPHP adalah penugasan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada Perum Bulog yang disalurkan mulai Juli hingga Desember 2025 sebagai upaya mengendalikan dan stabilisasi harga pangan nasional.
"Saat ini harga beras di pasaran tembus Rp14.000 per kilogram. Melampaui harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram. Karenanya, Kami lakukan percepatan intervensi melalui sinergi dengan pemda melaksanakan GPM," ujarnya.
Sesuai data, hingga 12 Agustus 2025, pihaknya telah memasok sebanyak 410 ton beras SPHP di Kabupaten dan Kota Madiun yang masuk wilayah kerja Perum Bulog Kantor Cabang Madiun.
Dari jumlah itu, khusus Kota Madiun, penyaluran menyentuh 251 ton beras SPHP, dan sisanya untuk Kabupaten Madiun.
"Dukungan dari Pak Wali Kota sangat luar biasa kepada kami. Kami mencatat penjualan tertinggi se-Jawa Timur," katanya.
Agung menambahkan, realisasi penyaluran beras SPHP masih terus bergerak. Dia meyakini penyaluran meningkat seiring kerja sama program GPM.
Dengan begitu, harga beras mampu turun atau sesuai HET dan masyarakat tidak kesulitan memperoleh beras kualitas baik dengan harga terjangkau.
Dengan adanya pasokan beras SPHP diharapkan harga komoditas tersebut lebih stabil, daya beli masyarakat terjaga, dan pangan pokok selalu tersedia.
Penyaluran beras SPHP dilaksanakan melalui jaringan terpercaya seperti pengecer di masyarakat, koperasi desa/kelurahan merah putih, kios pangan binaan pemerintah serta dapat bekerja sama dengan pemda setempat dalam Gerakan Pangan Murah (GPM).
