Madiun (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Madiun, Jawa Timur memastikan ketersediaan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di pasaran wilayah kerjanya aman serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Alhamdulillah, di Pasar Besar ketersediaan beras SPHP tercukupi. Para kios memiliki stok yang aman, rata-rata order antara 1 hingga 2 ton, tergantung kebutuhan dan penjualan mereka. Per hari penjualan bisa mencapai 10 hingga 20 karung, semuanya dijual sesuai HET," ujar Pimpinan Cabang Perum Bulog Madiun Agung Sarianto saat melakukan pemantauan di Pasar Besar Madiun, Rabu.
Menurutnya, ada 25 kios di Pasar Besar Madiun yang sudah terdaftar melalui aplikasi Klik SPHP untuk melakukan pemesanan. Selain Pasar Besar Madiun, distribusi beras SPHP juga dilakukan di Pasar Sleko dan Pasar Kojo.
"Pemesanan bisa dilakukan seminggu hingga dua minggu sekali, dengan batas maksimal 2 ton. Jika stok habis lebih cepat, kios bisa kembali melakukan pemesanan," katanya.
Ia menjelaskan bahwa pemantauan beras SPHP di pasaran dilakukan secara berkelanjutan. Hal itu selain untuk melihat ketersediaan dan kesesuaian harga jual, juga untuk mengetahui kebenaran informasi yang menyebut beras SPHP sulit ditemukan di pasar. Namun, hasil pengecekan menunjukkan ketersediaan bahan pangan tersebut sangat mencukupi.
"Tujuan sidak ini untuk memastikan ketersediaan bahan pokok sekaligus mendengarkan langsung keluhan pedagang. Kontrol seperti ini rutin kami lakukan sebulan sekali," katanya.
Selain beras SPHP dengan HET Rp12.500 per kilogram, Bulog Madiun juga menyalurkan minyak goreng dengan HET Rp15.700 per liter. Distribusi minyak goreng diprioritaskan ke pasar-pasar, salah satunya Pasar Sleko dan Pasar Besar.
Agung menambahkan, stok beras dan minyak goreng di Kota Madiun saat ini sangat mencukupi. Bahkan, untuk pasar ritel modern, beras SPHP juga sudah tersedia di toko swalayan Samudra dan Alfamart.
