Madiun (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Cabang Madiun, Jawa Timur mencatat terjadi peningkatan penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah kerjanya dalam momentum menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Madiun Agung Sarianto di Madiun, Sabtu mengatakan sesuai data, permintaan penyaluran beras SPHP di wilayah kerjanya untuk bulan November 2025 hanya sebanyak 1.281 ton.
"Sementara, saat ini hingga 10 Desember 2025 permintaan beras SPHP sudah mencapai 927 ton. Diperkirakan pada bulan Desember permintaan penyaluran beras SPHP bisa mencapai di atas 2.000 ton di wilayah Madiun dan Ngawi," ujarnya.
Menurutnya, permintaan tersebut selain untuk penyaluran bantuan pangan dan pasar murah, juga untuk memenuhi permintaan dari koperasi merah putih yang sudah beroperasi di wilayah kerjanya meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Ngawi.
Meski terjadi peningkatan penyaluran, pihaknya memastikan stok beras di Bulog Madiun sangat aman, utamanya dalam rangka menghadapi momentum hari besar keagamaan, yakni Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
"Untuk ketersediaan beras, kami pastikan aman. Sebab stok beras saat ini di gudang mencapai sebanyak 61.110 ton dan sangat cukup untuk kebutuhan masyarakat hingga setelah tahun baru," kata dia.
Guna menjaga pasokan dan harga beras di pasaran tetap terkendali, pihaknya bersama tim satgas pangan pemda juga terus berupaya melakukan langkah-langkah proaktif yang diharapkan dapat menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.
Tak hanya beras, namun juga menyediakan komoditas pangan lain yang rawan terjadi kenaikan harga di antaranya gula pasir, minyak goreng, hingga cabai.
"Dengan upaya kolaborasi tersebut, sehingga masyarakat dapat memperoleh barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, utamanya dalam menyambut natal dan tahun baru," kata dia.
