Bojonegoro - Jajaran Badan Anggaran DPRD Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), mempermasalahkan kinerja Apotek Sidowaras, BUMD milik pemkab, yang hanya memberikan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp24 juta, pada 2012. Anggota Badan Anggaran DPRD Bojonegoro Budi Irawanto, di dalam rapat DPRD, Jumat, mengatakan, sangat tidak masuk akal kalau Apotek Sidowaras hanya mampu memberikan PAD sebesar Rp24 juta/tahun, dengan alasan karena ketatnya persaingan apotek. Padahal, lanjutnya, Apotek Sidowaras lokasinya berada di dalam kota, cukup strategis, karena dekat dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesoemo. "Lokasi apotek yang strategis itu, kalau disewakan kepada penjual jamu racikan di pasar bisa laku Rp30 juta/tahun," katanya, dalam rapat DPRD yang membahas kebijakan umum anggaran prioritas plafon anggaran sementara (KUA PPAS) 2012. Wawan, begitu panggilan Budi Irawanto menjelaskan, pihaknya pernah menerima laporan PT Askes Bojonegoro, pernah membayar klaim obat-obatan dari pelayanan Askes pegawai negeri sipil (PNS) juga pihak lainnya, kepada Apotek Sidowaras sebesar Rp2,7 juta/tahun. Klaim itu, lanjutnya, belum termasuk pelayanan penjualan obat-obatan yang dilakukan Apotek Sidowaras, kepada masyarakat umum. "Keuntungan Apotek Sidowaras, kita perhitungan 10 persen saja dari perputaran penjualan obat-obatan termasuk Askes, seharusnya cukup besar," katanya, memperkirakan. (*)
Berita Terkait

Pupuk Kujang Berencana Bangun Pabrik di Bojonegoro
5 September 2013 16:31

BBS: Pembangunan Pabrik Gas di Bojonegoro Tertunda
1 Juni 2013 15:05

Sejumlah Petani Bojonegoro Kesulitan Peroleh Pupuk
18 Januari 2013 12:54

Warga Minta Dilibatkan di Pabrik Gas Bojonegoro
15 Januari 2013 10:04

Pemkab Bojonegoro Sambut Baik Pengembangan Gas
21 September 2012 21:49

Pemkab Bojonegoro Tawarkan Tanah Kepada Investor
28 Agustus 2012 15:07

Bojonegoro Bangun Pabrik Pengolah Gas
18 Juni 2012 19:48

PT BBS Bojonegoro Bangun Pabrik Pengolahan Gas
14 Maret 2012 08:32