Kediri (ANTARA) - Ayam kampung nikmat diolah menjadi berbagai macam menu masakan baik yang kering ataupun berkuah.
Di Kediri, Jawa Timur, ayam kampung menjadi menu andalan yang sedap. Diolah dengan campuran bumbu dan santan, ayam kampung ini menjadi masakan yang enak.
Adalah warung "Lodho ayam kampung bapake". Warung yang berada di kaki Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut) tepatnya Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, tersebut menjadi jujukan pembeli. Bukan hanya berasal dari Kediri, tapi juga berbagai daerah sekitar.
Adalah Nini Suwarni, pemilik warung tersebut. Ia menyebut, 15 tahun lalu awalnya berjualan nasi pecel, namun sejak delapan tahun lalu menu masakan ditambah dengan lodho.
Menu ini dipilih awalnya coba-coba. Menu lodho adalah lauk yang digemari warga sekitar.
"Sekitar delapan tahun lalu mulai jualan lodho ayam. Sebelumnya nasi pecel, itu 15 tahun lalu," katanya di Kediri, Senin.
Ia menyebut, lodho buatannya dibuat dengan rasa pedas. Awalnya, ayam kampung yang telah disembelih dibersihkan dari bulu dan dipotong ukuran kecil-kecil. Kemudian ayam dimasak di tungku.
Dengan bahan bakar dari kayu, ayam dimasak hingga empuk. Kemudian bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai, dan beragam bumbu lainnya yang sudah digoreng terlebih dahulu kemudian dilumatkan dan dimasukkan ke wadah bercampur satu dengan ayam yang sudah empuk.
Setelah bumbu meresap, kemudian dimasukkan garam, gula, penyedap serta santan dimasak hingga matang. Lodho pedas siap disajikan.

Nini menyebut, penyuka lodho di warung miliknya cukup banyak. Jika hari biasa, memasak antara 15 ekor hingga 20 ekor ayam kampung, namun saat akhir pekan bisa memasak antara 25 ekor hingga 30 ekor ayam kampung.
Ia menyebut, harga lodho pedas di warungnya juga terjangkau. untuk satu porsi lodho berupa nasi putih, ayam lodho satu potong serta urap-urap dihargai Rp21 ribu, sedangkan jika membeli ayam saja dihargai Rp15 ribu.
Dirinya bersyukur masakan lodho yang dijual di warungnya masih dinikmati pembeli. Ia pun juga melibatkan para tetangga untuk membantu pekerjaan. Para tetangga juga senang, karena mereka pun punya penghasilan tambahan dari bekerja di warung.
Selain menu masakan yang enak, suasana yang sejuk turut serta membuat pengunjung betah dan kembali lagi ke warung ini. Di depan warung adalah kebun yang banyak ditanami tebu.
Kendati begitu, lingkungan juga bersih, sehingga tetap membuat pelanggan nyaman.
Bagi yang tidak menyukai ayam, di warung ini juga tersedia beragam menu ala kampung lainnya seperti lodeh, mi goreng dan sebagainya. Pembeli tinggal memilih menu yang diinginkan.
Salah seorang pembeli, Aji, mengaku dirinya sudah dua kali makan di warung ini. Ia merasa masakan di tempat ini rasanya enak dan pedas.
"Rasa masakannya enak, lodhonya enak. Pedas juga, ditambah dengan urap jadi cocok sekali," kata warga Kediri ini. (*)
