Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Puluhan warga yang tergabung dalam Pemuda Peduli Ponorogo menggelar aksi damai di depan RSUD dr Harjono Ponorogo, Jawa Timur, Senin, menuntut peningkatan layanan kesehatan dan mendesak klarifikasi pengadaan alat kesehatan (alkes) di rumah sakit itu.
Koordinator aksi, Wijaya, menyatakan, pihaknya meminta manajemen RSUD meningkatkan kualitas pelayanan, membuka informasi terkait pengadaan fasilitas dan obat-obatan, serta menuntut agar rumah sakit itu dipimpin oleh sosok yang profesional dan berintegritas.
"Kami minta RSUD ini dipimpin oleh figur bermoral tinggi dan berkomitmen terhadap transparansi," ujarnya saat berorasi.
Menanggapi aksi tersebut, Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, dr. Yunus Mahatma menyatakan pihaknya telah melakukan berbagai inovasi pelayanan, seperti menghadirkan layanan cathlab, kateterisasi jantung, serta memperluas fasilitas UGD terbesar di tingkat kabupaten se-Indonesia.
Ia mengklaim peningkatan signifikan terjadi pada jumlah pasien dan pendapatan rumah sakit.
"Pasien rawat jalan kini tembus 700 hingga 1.000 orang per hari, dari sebelumnya hanya 200–300 pasien. BOR juga naik dari 30 persen menjadi 60 persen," ungkapnya.
Terkait pengadaan alkes, dr Yunus memastikan proses dilakukan sesuai aturan.
"Kami beli yang terbaik, dengan harga efisien, agar tidak menimbulkan persoalan hukum," tegasnya.
Ia mengakui RSUD masih kekurangan tenaga medis, terutama dokter spesialis, seiring peningkatan status rumah sakit menjadi Tipe B1 Pendidikan.
Meski begitu, pihaknya tetap berkomitmen memperbaiki layanan kesehatan bagi masyarakat.
Warga unjuk rasa di RSUD Ponorogo tuntut perbaikan dan transparansi alkes
Senin, 23 Juni 2025 22:55 WIB

Puluhan warga dari Pemuda Peduli Ponorogo berunjuk rasa di depan RSUD dr Harjono Ponorogo, Senin (24/6/2025). ANTARA/HO-Dokumentasi pribadi