Kediri (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kediri, Jawa Timur memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk penanaman sayuran guna mendukung penguatan ketahanan pangan.
Kepala Lapas Kelas II A Kediri Solichin di Kediri, Jumat, mengemukakan kegiatan ini bagian dari dukungan Lapas Kediri terhadap 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
"Salah satu poin penting adalah penguatan ketahanan pangan sebagai upaya produktif dan berkelanjutan di lingkungan pemasyarakatan," katanya.
Ia mengatakan lahan yang ditanami di Sae Lakuli (Sarana asimilasi dan edukasi lapas kulon kali Kediri) ada beragam tanaman, termasuk sayur kangkung.
Bahkan, di Sae Lakuli Lapas Kelas II A Kediri, dari pembinaan kemandirian telah melakukan panen perdana tanaman kangkung. Panen ini menjadi kesempatan penting mendorong kemandirian pangan di lingkungan lapas, dengan total hasil 400 kilogram kangkung segar.
Ia mengatakan melalui panen perdana ini, Lapas Kediri membuktikan bahwa proses pembinaan yang terencana dapat menghasilkan manfaat nyata.
Selain sebagai bekal keterampilan bagi warga binaan pemasyarakatan, kegiatan ini juga membangun semangat produktivitas serta memberikan dampak positif bagi pemenuhan kebutuhan internal dan masyarakat luas.
Kepala Sub Seksi Bimbingan dan Pengelolaan Hasil Kerja Lapas Kelas II A Kediri Sumarji menambahkan di lokasi ini ada beragam tanaman, termasuk sayuran, yang bisa dibeli masyarakat.
"Kami membuka ruang bagi warga sekitar untuk membeli langsung hasil panen ini. Ini bukan hanya soal hasil tani, tapi juga bentuk interaksi sosial yang positif antara lapas dan masyarakat luar,” kata dia.
Panen ni mencakup sekitar 20 persen dari total lahan pertanian kangkung yang tersedia di tempat itu.
Dari total luas lahan sekitar 1.600 meter persegi, panen perdana ini menjadi gambaran awal keberhasilan metode tanam dan pengelolaan yang diterapkan petugas serta warga binaan pemasyarakatan.
Terdapat empat warga binaan dilibatkan langsung dalam proses penanaman, perawatan hingga panen, dengan pengawasan ketat petugas staf bimbingan kerja (bimker).
Kegiatan tersebut bagian dari program pembinaan kemandirian yang membekali warga binaan dengan keterampilan bertani secara praktis dan produktif.
Hasil panen tersebut tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan internal lapas, tetapi juga langsung didistribusikan kepada pihak ketiga yang menjadi penyedia bahan pangan harian untuk konsumsi warga binaan.
Ia menyebut keberhasilan ini sekaligus memperkuat siklus mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan internal lapas.
