Kediri (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kediri, Jawa Timur, menggandeng perusahaan kerajinan, memberikan keterampilan merajut pada warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Kepala Lapas Kelas II A Kediri Solichin, Minggu mengemukakan, pelatihan ini sebagai melatih keterampilan bagi warga binaan, sebab bisa bermanfaat untuk masa depan mereka saat sudah keluar lapas.
"Kami menekankan kepada para WBP agar mengikuti pelatihan dengan serius karena keterampilan ini memberikan manfaat besar untuk masa depan mereka," katanya dalam keterangannya di Kediri.
Dirinya juga mengingatkan selain mendapatkan ilmu, WBP juga memiliki kesempatan mendapatkan penghasilan dari kerja mereka.
Dalam kegiatan ini, Lapas Kediri kolaborasi dengan PT Arta Jayendra Perkasa. Perusahaan ini memasarkan berbagai produk kerajinan antara lain tas rajut, dompet rajut, dan gantungan kunci berbahan rajut dengan karakter boneka dan animasi.
Semua produk tersebut memiliki ciri khas dengan detail yang menarik dan sudah terbukti memiliki pangsa pasar yang luas.
Kalapas menambahkan, kerja sama ini diharapkan menjadi langkah panjang yang membawa manfaat bagi WBP untuk mengasah keterampilan, membangun rutinitas produktif, serta membuka jalan mereka ketika kembali ke masyarakat.
Melalui pendampingan yang berkelanjutan dari perusahaan, para WBP diharapkan mampu berkembang menjadi tenaga terampil yang siap menghadapi dunia kerja kreatif.
"Lapas Kediri berharap WBP dapat menghasilkan karya dengan kualitas setara industri," kata dia.
Komisaris PT Arta Jayendra Perkasa Arja Rusli mengatakan, pelatihan ini lahir dari kerja sama yang disepakati melalui MoU antara pihak lapas dan perusahaannya.
Kegiatan pelatihan berlangsung rutin setiap Minggu tanpa jeda. Setiap sesi diarahkan agar WBP benar-benar menguasai cara kerja produksi.
Dirinya mengatakan, semua hasil karya WBP nantinya harus memenuhi standar produksi resmi perusahaan, mulai dari teknik dasar, presisi pola, kerapian, hingga kualitas akhir produk.
"Standar inilah yang akan menjadi patokan apakah hasil kerja para WBP dapat dipasarkan atau tidak," kata dia.
Ia juga menambahkan bahwa WBP yang sudah mahir akan tetap dipertimbangkan sebagai bagian dari produksi perusahaan.
Pelatihan ini akan dipandu langsung oleh Ibu Manda Handayani selaku pemilik sekaligus CEO kerajinan rajut tersebut.
Yang bersangkutan datang langsung dari Solo agar WBP mendapatkan bimbingan yang benar-benar detail, bukan sekadar teori. Mereka juga diharapkan mampu menghasilkan karya yang layak jual.
Setiap WBP juga berhak mendapatkan premi atau upah atas hasil karya mereka. Produk yang memenuhi standar akan langsung dikumpulkan dan dikirim ke Solo untuk masuk rantai pemasaran perusahaan.
Skema ini juga disampaikan agar peserta memahami bahwa kerja keras mereka akan dihargai dengan jelas.
Direktur PT Arta Jayendra Perkasa Sarmin menyampaikan rasa terima kasih kepada Lapas Kelas II A Kediri karena telah memberikan ruang untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan membuka peluang berkolaborasi.
"Kerja sama ini sama-sama menguntungkan karena perusahaan juga terbantu dalam memenuhi tenaga produksi kerajinan. Kami berharap hubungan ini harus terus dijaga," kata dia.
