Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memastikan tidak menemukan hewan kurban yang diperdagangkan di wilayah setempat terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun lumpy skin disesase (LSD).
"Kami telah melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang ada (dijual) di Kota Malang, hasilnya nihil PMK maupun LSD," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang Slamet Husnan, di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis.
Berdasarkan data yang diterima dari Dispangtan Kota Malang, jumlah keseluruhan lapak hewan kurban di wilayah setempat tersebar di 102 lokasi di lima kecamatan.
Rinciannya, 28 lapak hewan kurban di Kecamatan Kedungkandang, 16 lapak di Kecamatan Blimbing, 20 lapak di Kecamatan Lowokwaru, 31 lapak di Kecamatan Sukun, dan tujuh lapak di Kecamatan Klojen.
Kemudian, dari total 102 lapak di Kota Malang diketahui bahwa jumlah hewan kurban yang dijual untuk Idul Adha 2025 mencapai 4.655 ekor.
"Terdiri atas 145 ekor sapi, 4.341 ekor kambing, dan 170 ekor domba," ucap dia
Menurut di, masing-masing tempat penjualan hewan kurban itu telah disasar oleh tim kesehatan hewan yang diterjunkan oleh dinas terkait, dengan jumlah mencapai 63 dokter hewan.
Meskipun tidak ditemukan penyebaran PMK dan LSD, kata dia, hasil pemeriksaan kesehatan mendapati adanya hewan yang dinyatakan tidak memenuhi syarat sebagai hewan kurban, karena mengalami lumpuh.
"Ada satu ekor hewan kurban yang lumpuh," ucapnya.
Slamet menambahkan bahwa pemeriksaan kesehatan hewan tidak hanya berlangsung ketika menjelang Idul Adha, tetapi juga saat proses penyembelihan.
"Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi daging hingga organ dalam untuk memastikan supaya tetap layak dikonsumsi," katanya.
Terpisah, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan bahwa kesehatan hewan merupakan isu utama yang muncul setiap menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha.
Oleh karena itu, Wahyu mengingatkan Dispangtan Kota Malang agar terus melakukan pengawasan terhadap setiap perkembangan kesehatan hewan.
"Kami sudah menyiapkan semuanya, mulai langkah antisipasinya dan penanganan (PMK dan LSD)," ucap dia.