Jakarta (ANTARA) - Unggulan teratas Aryna Sabalenka mengatasi kesulitan di awal pertandingan babak kedua Roland Garros melawan petenis Swiss Jil Teichmann, Rabu (28/5) waktu setempat atau Kamis WIB, untuk mencapai babak ketiga French Open.
Setelah tertinggal di awal, Sabalenka berjuang menyesuaikan diri dengan berbagai kecepatan Teichmann untuk meraih kemenangan 6-3, 6-1.
"Ia memulai dengan sangat baik dan memainkan permainan terbaiknya. Selalu sulit melawannya," kata Sabalenka setelah mencapai babak ketiga di Paris untuk tahun keenam berturut-turut, seperti disiarkan WTA, Kamis.
"Variasinya gila. ... Saya mencoba menemukan ritme dan saya senang saya menahan servis saya dari posisi 3-1. Saya mendapatkan lebih banyak energi. Itu adalah pertandingan yang sulit, dia membuat saya bekerja keras untuk setiap poin dan saya sangat senang atas kemenangan ini."
Pada akhir pertandingan, Sabalenka mengumpulkan 34 pukulan winner dengan 21 kesalahan sendiri.
"Saya tidak bisa benar-benar menyesuaikan diri dengan bola. Saya tidak memiliki ritme. Saya tidak benar-benar melakukan servis dengan baik. Maksud saya, sejujurnya, seperti, tidak ada yang berhasil dengan baik bagi saya," kata Sabalenka.
"Pertandingan itu memberi saya banyak kekuatan untuk terus berjuang, terus maju. Saya sangat senang dengan kemenangan ini."
"Papan skor terlihat sangat mudah, tetapi sebenarnya tidak. Dia sulit dikalahkan. Dia membuat Anda bekerja keras untuk setiap poin dan dengan banyak berlari," ujar petenis berusia 27 tahun itu.
"Saya sangat senang bahwa saya menemukan ritme saya di tengah set pertama dan saya seperti melangkah masuk dan memberinya banyak tekanan."
Meskipun kalah, Teichmann mengambil hal positif dari Roland Garros.
Mantan petenis peringkat 21 dunia, yang mencapai babak keempat di Paris pada 2022, berada di luar peringkat 200 teratas pada saat yang sama tahun lalu sebagai akibat dari penurunan performa dan cedera yang masih ada.
Kemenangannya di putaran pertama atas petenis kualifikasi Lucrezia Stefanini adalah kemenangan undian utama pertamanya di turnamen major sejak Australian Open 2023.