Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (KPw BI Jatim) Ibrahim menyatakan perekonomian Jawa Timur tetap terjaga di tengah gejolak global karena didorong oleh kinerja konsumsi rumah tangga (RT), konsumsi pemerintah, dan net-ekspor.
"Dari sisi permintaan tetap terjaganya ekonomi Jawa Timur didorong oleh peningkatan kinerja konsumsi RT, konsumsi pemerintah, dan net-ekspor," katanya dalam Media Briefing di Surabaya, Rabu.
Ibrahim menjelaskan perbaikan kinerja konsumsi RT tercipta seiring adanya kenaikan permintaan saat momentum Imlek, bulan Ramadhan, dan persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 2025 yakni tercermin dari peningkatan kinerja penjualan eceran komponen makanan minuman.
Konsumsi RT ini juga didukung kenaikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), dan Multiguna.
Untuk lebih tingginya pertumbuhan konsumsi pemerintah didorong realisasi belanja pegawai APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota Jawa Timur seiring pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) serta belanja bantuan sosial.
Sedangkan untuk net-ekspor terpantau meningkat karena ditopang oleh beberapa komoditas ekspor antara lain lemak minyak, produk kimia, dan tembakau.
Tak hanya dari sisi permintaan, dari sisi penawaran pun turut mendukung tetap terjaganya kinerja ekonomi Jawa Timur terutama pada pertumbuhan lapangan usaha pertanian yang lebih tinggi seiring dengan panen raya padi dan peningkatan produksi hortikultura (cabai rawit).
Sementara itu, peningkatan kinerja lapangan usaha akomodasi makan dan minum didukung oleh kenaikan permintaan pada komponen makanan dan minuman seiring adanya Imlek, periode Ramadhan, dan persiapan Idul Fitri 2025.