Surabaya (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Harisandi Savari, menyoroti ketimpangan pertumbuhan ekonomi di Pulau Madura meski Jembatan Suramadu telah beroperasi sejak 2009.
"Keberadaan jembatan sepanjang 5.438 meter itu belum sepenuhnya mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Empat kabupaten di Madura masih tercatat sebagai daerah termiskin di Jawa Timur,” kata Harisandi dalam keterangannya di Surabaya, Rabu.
Ia mengakui, kehadiran Jembatan Suramadu memang telah meningkatkan aksesibilitas antara Surabaya dan Madura. Namun, dampak ekonominya belum signifikan dirasakan masyarakat setempat.
Untuk mengatasi persoalan kemiskinan, kata Harisandi, dibutuhkan pembukaan lapangan pekerjaan yang luas melalui peningkatan investasi dan penguatan sumber daya manusia (SDM).
Namun, ia menilai tantangan terbesar di Madura saat ini adalah persoalan infrastruktur dan persepsi negatif terhadap iklim investasi di wilayah tersebut.
“Investor masih menilai Madura sebagai daerah yang belum kondusif untuk pengembangan usaha. Padahal, jika pelibatan masyarakat dilakukan dengan baik, dampaknya akan sangat positif bagi peningkatan kesejahteraan,” ujarnya.
Meski manfaat ekonomi dari Suramadu belum optimal, Harisandi mencatat adanya perkembangan positif, seperti tumbuhnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Madura.
Ia juga menekankan pentingnya perhatian pemerintah terhadap aspek perawatan dan pengamanan Jembatan Suramadu, mengingat jembatan ini memiliki nilai strategis dan simbolik bagi pengembangan Pulau Madura.
“Kami tidak hanya memperjuangkan aspek perawatan, tapi juga keamanannya. Suramadu harus tetap menjadi daya tarik masyarakat untuk datang ke Madura,” ucapnya.
Harisandi berharap pemerintah lebih serius dalam membenahi infrastruktur serta menyiapkan SDM secara berkelanjutan agar kehadiran Suramadu benar-benar menjadi motor penggerak kemajuan Madura.
Legislator Jatim soroti ketimpangan pertumbuhan ekonomi di Madura
Rabu, 11 Juni 2025 15:52 WIB

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Harisandi Savari saat sidang paripurna di Surabaya, beberapa waktu lalu. (ANTARA/ HO - PKS Jatim)
Keberadaan jembatan sepanjang 5.438 meter itu belum sepenuhnya mampu mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.