Blitar (ANTARA) - Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, menangkap dua orang remaja yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) yang diduga terlibat dalam kasus pencurian sepeda motor milik warga Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar.
Kasatreskrim Polres Blitar AKP Momon Suwito Pratomo mengemukakan kasus itu berawal dari laporan kehilangan sepeda motor. Korban adalah Sutrisno (40), warga Dusun Kedawung, Desa Umbuldamar, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar.
"Pelapor ini berangkat ke ladang dengan menaiki sepeda motor Honda GL Max, sesampai di ladang sepeda motor tersebut kemudian di parkir di pinggir jalan tanpa terkunci setir. Namun, saat hendak pulang sepeda motor sudah tidak ada," katanya di Blitar, Kamis.
Ia mengatakan kejadian itu langsung diberitahukan ke kakak pelapor bahwa sepeda motor miliknya dengan nomor polisi AG 5570 hilang.
Pelapor sempat berusaha mencarinya bersama dengan sang kakak dan saat dilakukan pencarian sepeda motor tersebut di temukan berada di samping kios tukang kunci.
"Mengetahui hal tersebut kakak pelapor langsung menanyakan kepada tukang kunci tentang sepeda motor tersebut dan dijawab dibawa dua orang bocah, namun mereka disuruh pulang dulu karena masih lama jadinya," katanya.
Ia menambahkan, dari informasi tersebut kemudian pelapor dan kakaknya menunggu kedatangan kedua anak tersebut untuk mengambil sepeda motor.
Saat dua anak laki-laki itu datang dengan mengendarai sepeda motor dengan tujuan mengambil sepeda motor yang diperbaiki kuncinya selanjutnya diamankan oleh pelapor.
"Setelah ditanya tentang sepeda motor tersebut kedua anak membenarkan dan mengakui bahwa mereka yang telah mengambil sepeda motor yang diparkir di pinggir jalan persawahan, kemudian membawanya ke tukang kunci untuk membetulkan kunci sepeda motor tersebut karena kuncinya hilang," kata dia.
Kedua bocah itu adalah AIM (13) dan ZB (14), keduanya masih duduk di bangku SMP asal Desa Ngembul, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar.
Mendapati hal tersebut, kedua anak yang masih di bawah umur tersebut dengan dibantu warga dibawa ke rumah perangkat desa dan setelah itu melaporkan ke Bhabinkamtibmas dan ke polisi.
Kepada polisi, pelaku mengaku ingin memiliki sepeda motor dengan motif hendak digunakan belajar menaiki sepeda motor laki-laki karena yang bersangkutan tidak memiliki sepeda motor jenis milik korban.
Saat ini, polisi masih memproses perkara tersebut. Polisi masih mendalami terkait kemungkinan ada jaringan lebih besar lagi di belakang para remaja tersebut.