Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) memperkuat sinergi dan kolaborasi, serta integritas dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
"Kehadiran ASN dalam apel pagi ini menjadi simbol integritas dan bukti nyata kesiapan kami dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kami tidak hanya bekerja, tapi melayani," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi saat memimpin apel pagi bersama yang digelar di lingkungan Kantor Bupati Probolinggo, Senin.
Menurutnya kegiatan apel itu menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai profesionalisme di lingkungan ASN. Oleh karena itu pentingnya komitmen dan kedisiplinan sebagai bentuk kesiapan ASN dalam melayani masyarakat.
"Saya mengingatkan seluruh ASN untuk memahami dan menjalankan seluruh proses pemerintahan secara menyeluruh mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan hingga pertanggungjawabannya," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa efisiensi anggaran yang terjadi pada APBD Kabupaten Probolinggo tahun 2025 bukanlah hambatan, melainkan tantangan yang harus dihadapi bersama.
"Efisiensi bukan halangan, tapi tantangan yang mengharuskan kami bekerja lebih sinergi dan kolaboratif, sehingga harus meninggalkan ego sektoral dan bergerak bersama, dari level pemerintah daerah, kecamatan hingga desa," katanya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai dasar ASN yang tidak hanya dijadikan slogan, tetapi benar-benar diimplementasikan dalam keseharian sebagai pelayan publik. Oleh karena itu seluruh ASN diajak untuk yakin dan bangga menjalani profesi sebagai abdi masyarakat dan negara.
"ASN harus yakinkan diri bahwa bekerja profesional dan berintegritas. Dengan begitu akan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujarnya.
Fathur Rozi menjelaskan bahwa sinergi antar-instansi dan antar-tingkatan pemerintahan akan menjadi kunci sukses pembangunan daerah karena tanpa adanya kerja sama yang solid, berbagai program dan kebijakan tidak akan berjalan optimal.