Surabaya (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur dalam waktu dekat akan mengundang para pelaku usaha di wilayah setempat untuk membahas dampak kebijakan tarif impor timbal balik yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
“Kami berencana mengundang para pengusaha untuk mendengarkan langsung seperti apa pengaruh kebijakan itu terhadap dunia usaha di Jawa Timur,” ujar Ketua DPRD Jawa Timur Musyafak Rouf kepada wartawan usai rapat paripurna, Rabu.
Lanjutnya, langkah ini diambil untuk menyerap aspirasi para pengusaha terkait potensi dampak kebijakan tersebut terhadap perekonomian daerah.
Kebijakan tarif impor timbal balik yang diterapkan pemerintah AS disebutkan telah memicu kekhawatiran sejumlah pihak, terutama karena Amerika mengenakan bea masuk sebesar 32 persen terhadap produk asal Indonesia.
Kebijakan ini dikhawatirkan berdampak terhadap kelangsungan usaha dan berpotensi menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Meski enggan berspekulasi lebih jauh mengenai efek kebijakan tersebut, Musyafak menegaskan pentingnya langkah antisipatif dari pemerintah untuk menghadapi gejolak ekonomi global.
“Sebentar lagi Hari Buruh. Kalau semua buruh menuntut kenaikan UMR sementara perusahaan tidak mampu memenuhinya, ini bisa menjadi masalah serius,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mendorong pengurangan ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat.
Menurutnya, perlu ada upaya konkret untuk mendorong sistem pembayaran alternatif serta memperluas kerja sama dengan negara-negara mitra yang tidak bergantung pada mata uang dolar.