PMI Tulungagung Terima Bantuan Alat Penyimpanan Darah
Selasa, 19 Juni 2012 16:00 WIB
Tulungagung - Unit Tranfusi Darah (UTD) PMI Tulungagung, Jawa Timur, Selasa, menerima bantuan satu unit alat penyimpanan darah ("blood bank refrigerator") dari Konsulat Jenderal Jepang.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan langsung oleh Konjen Jepang yang bertugas di Surabaya, Noburu Nomurasa, kepada Sekda Heru Dwi Cahyono, di aula RSUD dr Iskak.
"Upacara serah terimanya dilakukan di RSUD, tetapi alatnya ditempatkan di kantor PMI," kata Kepala UTD PMI Tulungagung, dr Bahrudin.
Hadir menyaksikan prosesi serah terima bantuan/hibah tersebut, antara lain Kepala PMI Tulungagung Eko Susanto, Direktur RSUD dr Iskak, dr Saiful, Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung dr Gatot Purwanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Winarto, serta perwakilan komunitas Rotary Jembatan Merah.
Selesai upacara serah terima, acara dilanjutkan dengan melakukan kunjungan bersama menyaksikan proses pengolahan darah hasil tranfusi sebelum kemudian dimasukkan ke dalam lemari penyimpanan darah bantuan Pemerintah Jepang.
Bahrudin menjelaskan, UTD PMI Tulungagung sebenarnya telah memiliki almari penyimpanan darah berkapasitas 500 kantong.
Namun, kata dia, refrigerator tersebut dirasa tidak mencukupi. Jumlah kantong berisi darah hasil olahan PMI rata-rata mencapai kisaran 700-800 kantong.
"Kalau jumah sebanyak itu dijejalkan dalam satu almari penyimpanan darah yang hanya berkapasitas 500 kantong, akibatnya (darah) bisa cepat rusak," ujarnya.
Almari penyimpanan darah bantuan Pemerintah Jepang itu sendiri berkapasitas sekitar 300 kantong.
Meski tidak sebesar milik UTD PMI yang sudah ada, Bahrudin mengatakan tambahan alat itu sangat membantu dalam penyediaan darah segar maupun olahan untuk pasien yang membutuhkan tranfusi.
Selain Tulungagung, bantuan sejenis juga diberikan Pemerintah Jepang kepada UTD PMI Kabupaten Tuban.
UTD PMI Kabupaten Kediri dan UTD PMI Kabupaten Madiun juga menerima bantuan alat dari Konjen Jepang, namun bukan dalam bentuk "blood bank refrigerator" melainkan berupa alat pemisah komponen darah.
"Kami berharap ke depan PMI Tulungagung juga menerima peralatan ini ('blood bank refrigerator'), supaya layanan darah di tempat kami juga semakin lengkap," ujar Bahrudin.
Menurutnya, alat pemisah komponen darah saat ini semakin penting. Meski belum ada lonjakan kebutuhan, permintaan darah dalam bentuk komponen-komponen terpisah seperti trombosit, leukosit dan lain-lain di RUD dr Iskak maupun klinik-klinik dokter saat ini semakin banyak. (*)