Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, Jawa Timur memperketat pengawasan terhadap takaran dan kualitas bahan bakar minyak (BBM) serta Liquefied Petroleum Gas (elpiji) menjelang Lebaran 2025.
"Langkah itu dilakukan untuk memastikan masyarakat mendapatkan bahan bakar yang sesuai dengan standar meteorologi legal serta mengantisipasi potensi kondisi di lapangan," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Lumajang Hari Susiati di kabupaten setempat, Selasa.
Menurutnya tim gabungan dari Pemkab, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag), serta pihak terkait telah melakukan pemantauan ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE).
"Selain memastikan ketersediaan BBM dan elpiji tetap stabil, kami juga melakukan pemeriksaan akurasi takaran di SPBU dan agen elpiji. Jika ditemukan ketidaksesuaian tera dan ukuran, Diskoperindag akan melakukan tera ulang. Itu penting agar masyarakat mendapatkan layanan yang adil dan sesuai standar," tuturnya.
Selain pengawasan teknis, lanjut dia, Pemkab Lumajang juga mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam membeli BBM dan elpiji, serta tidak tergiur dengan harga yang terlalu murah atau ukuran yang mencurigakan yang bertujuan untuk mencegah potensi doktrin oleh oknum tidak bertanggung jawab.
"Dengan pengawasan yang diperketat, Pemkab Lumajang berkomitmen untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari potensi kondisi dalam pendistribusian BBM dan elpiji, terutama pada momen Lebaran yang identik dengan konsumsi energi," katanya.
Sementara itu Sales Branch Manager II Malang PT Pertamina Patra Niaga Hendra Saputra memastikan bahwa pengisian tersebut telah menerapkan prosedur operasional standar (SOP) yang ketat dalam menjaga kualitas dan kuantitas BBM serta elpiji sebelum didistribusikan ke masyarakat.
"Kami selalu melakukan pengecekan sebelum operasional. Untuk wilayah Lumajang, sejauh ini kualitas dan kuantitasnya masih sesuai standar," ujarnya.