Jember (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur mengawasi pendistribusian elpiji 3 kilogram untuk mencegah dan mengantisipasi adanya penimbunan yang dapat berdampak pada kelangkaan elpiji bersubsidi di wilayah setempat.
"Kami sudah memberikan instruksi kepada anggota untuk mengawasi penyaluran elpiji dari agen hingga pengecer karena kami pernah mengungkap adanya kelangkaan yang disebabkan adanya penimbunan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Kapolres Jember AKBP M. Nurhidayat dalam keterangan tertulis yang diterima di Jember, Senin.
Ia mengatakan pihaknya telah memberikan instruksi juga seluruh jajaran polsek untuk memantau pergerakan pendistribusian tabung gas elpiji bersubsidi tersebut di masing-masing kecamatan.
"Pengalaman yang terjadi di daerah lain, biasanya para pelaku itu memborong tabung elpiji 3 kg, kemudian mereka simpan menggunakan teknologi es batu di tempat khusus," katanya.
Ia berharap mulai ada pemantauan dari polsek tentang keberadaan gudang keluar masuk truk pengangkut tabung elpiji ke pangkalan untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan.
Nurhidayat juga meminta jajaran personel Polres Jember bisa bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat untuk mengawasi pendistribusian elpiji bersubsidi, sehingga tidak ada penyalahgunaan dalam distribusinya.
"Polsek menjaring informasi dari masyarakat dan boleh menginformasikan kepada teman-teman kepolisian apabila ditemukan hal-hal yang mencurigakan karena apabila kelangkaan itu terjadi karena stok barang dan permintaan tidak seimbang, maka hal itu masih wajar," tuturnya.
Ia menjelaskan kelangkaan elpiji 3 kg yang terjadi akibat permintaan yang terlalu banyak dibandingkan stok barang yang ada menjadi hal yang wajar dalam sektor ekonomi, namun apabila kelangkaan itu terjadi akibat penyalahgunaan, maka hal tersebut pasti ditindak tegas.
Sebelumnya Sales Branch Manager Pertamina Rayon V Malang, Zico Aldillah mengatakan, kuota tabung elpiji di Jember setiap bulannya sekitar 54 ton dan jumlah tersebut harus didistribusikan kepada masyarakat hingga di pelosok desa melalui pangkalan.
"Kami sudah menyalurkan elpiji 3 kg lebih dari itu pada bulan Juli 2023. Sekitar 2,3 persen naiknya dari kuota biasanya. Jadi kami tidak ada pengurangan ataupun pembatasan, sehingga distribusi berjalan seperti biasanya," ujar dia.